Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Pacuan Kuda Bertaraf Internasional di Pulomas...

Kompas.com - 02/08/2018, 18:19 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur, kini tak sekadar pacuan kuda biasa.

Pacuan kuda bertaraf internasional bernama Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Jakarta Timur, itu berdiri di atas lahan seluas 35,25 hektar.

JIEP menjadi venue Asian Games untuk perhelatan tiga cabang "Equestrian Olympic", yakni tunggang serasi (dressage), lompat rintangan (jumping) dan trilomba (eventing).

Baca juga: Dari Pasir hingga Kandang, Ini Keistimewaan Equestrian Pulomas

Memasuki kawasan JIEP, Kompas.com disambut dengan kemegahan gedung tiga lantai tersebut.

Gedung ini didesain sedemikian unik. Sekitar 250 meter ke arah kanan, kita akan menemui kandang kuda atau horse stables.

Total sebanyak 156 kandang berada di dua lantai gedung.

Baca juga: Cerita Anies soal Keistimewaan Pasir di Lintasan Equestrian Park...

Kandang kuda di JIEPP Pulo Mas, JaktimKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Kandang kuda di JIEPP Pulo Mas, Jaktim
Kuda-kuda yang ditempatkan di lantai 2, tidak akan dinaikkan menggunakan lift, melainkan ramp stairs. Hal ini dikarenakan berat badan kuda yang sulit ditampung lift.

Tak jauh dari kandang kuda, kita akan menemui bangunan bermotif persegi panjang perpaduan warna abu-abu muda dan abu-abu tua.

Bangunan ini adalah klinik hewan yang dilengkapi peralatan x-ray dan tes darah untuk memeriksa kesehatan kuda. 

Baca juga: Anies Ceritakan Beratnya Syarat Equestrian Pulomas Jadi Venue Asian Games...

Berjalan 90 meter ke bagian kanan terdapat warm up arena yang bisa digunakan para atlet dan kuda untuk pemanasan sebelum pertandingan.

Tepat di sebelah warm up arena, terhampar arena seluas 8.000 meter persegi yang merupakan tribun utama.

Arena warm up di JIEP Pulo MasKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Arena warm up di JIEP Pulo Mas
Tribun utama mampu menampung 900 penonton, termasuk para penyandang difabel.

Baca juga: Diresmikan, Jakarta Kini Punya Equestrian Park Berstandar Internasional

Bukan hanya tribun biasa, bangunan tiga lantai ini juga dilengkapi ruang VIP sekelas kafe mewah dan lantai yang beralaskan karpet.

Tribun lantai pertama untuk loket tiket, official, ruang atlet, lobi, ruang serbaguna, dan kantor.

Lantai kedua terdapat ruang rapat, ruang konferensi pers, ruang wasit, dan ruang penyiaran. Lantai ketiga terdiri dari ruang VIP, area makan atlet, dan ruang VIP biasa. 

Baca juga: Pemprov DKI Alihkan Potong Kurban di Sekitar Equestrian ke RPH Dharma Jaya

Arena tribun utama, JIEP Pulo MasKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Arena tribun utama, JIEP Pulo Mas
Pasir yang dipakai di arena tribun utama adalah pasir dari daerah Bangka yang dicampur biotekstil dari Jerman. Hal ini membuat tekstur pasir terasa lembab.

Tepat di depan area tribun utama, terhampar sebuah danau yang dikelilingi tanaman-tanaman hijau.

Air di danau ini merupakan air yang digunakan untuk menyiram lapangan berkuda. 

Baca juga: Potong Hewan Kurban Dilarang di Sekitar Equestrian Pulomas, Anies Minta Warga Maklum

Danau untuk menyiram pasir arena, JIEP Pulo MasKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Danau untuk menyiram pasir arena, JIEP Pulo Mas
Selain tribun utama, JIEP juga memiliki arena cross country. Arena cross country dibuat dengan kontur tanah tidak rata dan berliku diperuntukkan bagi ketangkasan berkuda.

Sebelum keluar dari arena JIEP, ada sebuah bangunan yang disebut sebagai groom dormitory dan diperuntukan bagi official dan perawat.

Ruang yang memiliki 4 lantai ini terdiri dari 91 kamar yang memiliki fasilitas setara hotel bintang tiga.

Baca juga: Ketika Presiden Kunjungi Pelatnas Equestrian

Kini, para atlet berkuda siap disambut dan bertanding dengan fasilitas terbaik berkelas internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com