Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI yang Disebut Pukul Warga Kramat Jati Melapor ke Polisi

Kompas.com - 23/08/2018, 14:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Kramatjati, Jakarta Timur, Kompol Nurdin Arahman mengatakan, pihaknya mendapat laporan tentang peristiwa pemukulan yang disebut melihatkan anggota TNI di Kompleks Bulak Ranti Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Rabu (22/8/2018) kemarin. Nurdin mengatakan, yang membuat laporan ke polisi adalah oknum TNI yang terlibat dalam peristiwa itu.

"Kejadian itu kan masalah lalu lintas, terus cekcok mulut dan ribut. Menurut TNI itu (pelapor), dia mukul duluan. Kalau yang korban kan melaporkan ke Denpom itu," kata Nurdin, Kamis.

Anggota itu membuat laporan polisi pada Rabu kemarin setelah kejadian.

"Yang baru lapor itu dari TNI, sore. Nanti akan kami panggil semua. Pasti kita panggil apakah benar," tambah Nurdin,

Nurdin akan melakukan pengecekan terkait laporan tersebut dan akan memberikan surat pemanggilan terhadap para pihak yang terlibat.

"Proses pemanggilan 3 hari, proses semuanya di sini sebagai saksi karena kami belum tahu siapa yang salah. Kemungkinan hari Senin akan dipanggil. Karena persoalannya yang tentara engga ada saksi tapi memang dia ngakuin pukul duluan," ujar Nurdin.

Baca juga: Anggota TNI Disebut Pukul Warga karena Tak Nyalakan Lampu Sein Saat Berbelok

Sejumlah foto seorang pria yang disebut telah menjadi korban pemukulan beredar di dunia maya. Pria yang dalam kondisi terluka dalam foto-foto itu disebut dipukul oleh seorang oknum anggota TNI.

Akun Instagram @undercover.id menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Kompleks TNI Angkatan Darat Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu kemarin.

Akun itu juga memuat penuturan atau kesaksian korban tentang kejadian tersebut. Korban menceritakan, saat itu ibunya sedang menyetir mobil di Kompleks Bulak Rantai. Saat hendak masuk rumah, ibunya dicaci maki oleh seorang yang disebut sebagai anggota TNI.

Pasalnya, ibu si korban tak menyalakan lampu sein mobilnya ketika akan berbelok.

Oknum TNI yang menggunakan sepeda motor it lalu menyalip dari sisi kiri mobil. Korban yang saat itu berada di dalam rumah keluar dan menghampiri keduanya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

"Nyokap gue kenapa? Lo apain nyokap gue?" ujar korban sebagai ditulis @undercover.id.

Namun korban justru dipukul oknum anggota TNI tersebut. Pipi kanan, hidung kiri, dan bibir kiri korban pun berdarah.

Paman korban juga menerima pukulan. Tulang hidung paman korban juga mengalami pendarahan.

Korban kemudian melaporkan kasus itu ke Detasemen Militer (Denpom) Jaya II untuk diusut.

Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Kristomei Sianturi, Kamis, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi tentang laporan tersebut. Namun ia akan melakukan pengecekan tentang kasus itu.

"Sampai saat ini saya belum melihat laporannya tapi memang saya sudah mendapat informasi bahwa sudah dilaporkan ke Denpom II," kata Kristomei saat dihubungi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com