Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Fasilitas Rusun Penjaringan yang Selesai Dibangun

Kompas.com - 27/08/2018, 13:59 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Blok E, F, dan G Rusun Penjaringan, Jakarta Utara selesai.

Ruman susun yang diperuntukan bagi warga tidak mampu itu mulai ditempati Juni 2018.

Sebelumnya, pada Juni 2016, penghuni diminta meninggalkan rusun karena Pemprov DKI Jakarta akan mulai melaksanakan pembangunan.

Namun, hingga Desember 2016, proyek pembangunan tak kunjung dimulai. Pembangunan baru dimulai pada pertengahan 2017.

Kini, tiga blok yang baru dibangun tersebut mulai ditempati.

Kompas.com mendatangi rusun yang disebut-sebut memiliki standar keamanan laiknya apartemen tersebut, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Rusun KS Tubun Bisa Dihuni Oktober, Tarifnya Rp 1,5 Juta

Adapun Pemprov DKI melalui BUMN bidang konstruksi, Adhi Karya, menggantikan tiga blok rusun itu dengan membangun dua tower di lokasi ini, yakni tower C dan D dengan 394 unit rusun. Dua tower ini masing-masing dibangun setinggi 17 lantai.

Tampak dari luar, terlihat cat tembok rusun berwarna krem yang masih terlihat baru.

Terdampat tempat parkir motor yang cukup luas yang bisa menampung ratusan sepeda motor milik penghuni rusun.

Masuk ke dalam rusun, Pemprov DKI memasang fire springkler atau sistem alarm kebakaran di platfom rusun.

Alat ini dipasang di tiap lantai. Alat ini juga merupakan alat pemadam otomatis ketika mendeteksi suhu panas yang disebabkan nyala api. Terdapat juga alat pendeteksi asap.

Di tiap tower ini juga dipasang lebih dari 50 kamera CCTV. Kamera ini dipasang di tiap sudut lantai.

"Jadi di sini memang terlihat keamananya semua. Dari ruang keamanan terlihat aktivitas penghuni," ujar salah satu pengelola Rusun Penjaringan, Ahmad Hidayat, kepada Kompas.com.

Blok E,F, dan G di Rusun Penjaringan, Jakarta Utara akhirnya selesai dibangun. Ruman susun yang diperuntukan untuk warga tidak mampu itu mulai ditempati sejak Juni 2018. Sebelumnya, pada Juni 2016, penghuni diminta untuk meninggalkan rusun karena rencananya Pemprov DKI Jakarta akan mulai melaksanakan pembangunan. KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Blok E,F, dan G di Rusun Penjaringan, Jakarta Utara akhirnya selesai dibangun. Ruman susun yang diperuntukan untuk warga tidak mampu itu mulai ditempati sejak Juni 2018. Sebelumnya, pada Juni 2016, penghuni diminta untuk meninggalkan rusun karena rencananya Pemprov DKI Jakarta akan mulai melaksanakan pembangunan.

Tiap tower juga dilengkapi dengan dua lift yang terdiri dari lift barang dan lift untuk warga.

Penggunaan lift ini harus menggunakan akses kartu. Tiap penghuni telah diberikan sebuah kartu akses.

Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com