JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Blok E, F, dan G Rusun Penjaringan, Jakarta Utara selesai.
Ruman susun yang diperuntukan bagi warga tidak mampu itu mulai ditempati Juni 2018.
Sebelumnya, pada Juni 2016, penghuni diminta meninggalkan rusun karena Pemprov DKI Jakarta akan mulai melaksanakan pembangunan.
Namun, hingga Desember 2016, proyek pembangunan tak kunjung dimulai. Pembangunan baru dimulai pada pertengahan 2017.
Kini, tiga blok yang baru dibangun tersebut mulai ditempati.
Kompas.com mendatangi rusun yang disebut-sebut memiliki standar keamanan laiknya apartemen tersebut, Senin (27/8/2018).
Baca juga: Rusun KS Tubun Bisa Dihuni Oktober, Tarifnya Rp 1,5 Juta
Adapun Pemprov DKI melalui BUMN bidang konstruksi, Adhi Karya, menggantikan tiga blok rusun itu dengan membangun dua tower di lokasi ini, yakni tower C dan D dengan 394 unit rusun. Dua tower ini masing-masing dibangun setinggi 17 lantai.
Tampak dari luar, terlihat cat tembok rusun berwarna krem yang masih terlihat baru.
Terdampat tempat parkir motor yang cukup luas yang bisa menampung ratusan sepeda motor milik penghuni rusun.
Masuk ke dalam rusun, Pemprov DKI memasang fire springkler atau sistem alarm kebakaran di platfom rusun.
Alat ini dipasang di tiap lantai. Alat ini juga merupakan alat pemadam otomatis ketika mendeteksi suhu panas yang disebabkan nyala api. Terdapat juga alat pendeteksi asap.
Di tiap tower ini juga dipasang lebih dari 50 kamera CCTV. Kamera ini dipasang di tiap sudut lantai.
"Jadi di sini memang terlihat keamananya semua. Dari ruang keamanan terlihat aktivitas penghuni," ujar salah satu pengelola Rusun Penjaringan, Ahmad Hidayat, kepada Kompas.com.
Tiap tower juga dilengkapi dengan dua lift yang terdiri dari lift barang dan lift untuk warga.
Penggunaan lift ini harus menggunakan akses kartu. Tiap penghuni telah diberikan sebuah kartu akses.