Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Tiket Final Sepak Bola Asian Games di Stadion Pakansari Tak Begitu Ramai

Kompas.com - 01/09/2018, 16:57 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com - Antrean tiket final sepak bola Asian Games di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (1/9/2018) sore, belum terlihat ramai. Antreannya hanya sepanjang 2 meter dari ticket box.

Terlihat, tidak hanya warga Korea dan Jepang, sejumlah warga Indonesia juga ada yang mengantre karena mendukung kedua tim yang akan berlaga di partai puncak ini.

Fadel (14) misalnya, mengatakan tetap ikut menyeramakkan final sepak bola Asian Games karena mendukung tim Jepang.

“Saya dukung Indonesia, selain itu juga saya dukung tim Jepang di final Asian Games ini, makanya saya masih nonton,” ucap Fadel, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu.

Baca juga: Kalahkan UEA, Jepang Hadapi Korsel di Final Asian Games 2018

Fadel yakin, tim Jepang bakal menang dengan mengalahkan Korea Selatan di laga puncak ini.

“Saya percaya Jepang menang di final ini, yooo....semangat Jepang,” seru Fadel.

Beda halnya, Fahri, warga Sawangan, Depok, ini senang dapat menonton laga final sepak bola Asian Games, meski sedih tim Indonesia gagal melaju hingga ke babak final.

“Saya senang bisa nonton final Asian Games gratis, hadiah dari salah satu media karena bisa menangkan challenge. Ya, walaupun agak sedih karena Indonesia enggak menang ya,” ucap Fahri.

Baca juga: Penjual Aksesori Final Sepak Bola Asian Games di Stadion Pakansari Untung Jutaan Rupiah

Fahmi (26), warga lainnya mengatakan, antusiasme penonton di partai final ini tidak seperti saat Indonesia masih ikut bermain.

“Iya, waktu saya nonton di Patriot itu, dari pagi saja sudah ramai banget. Kalau sekarang saya datang saja langsung antre masuk, enggak perlu nunggu lama,” ucap Fahmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com