Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Rela Antre 2 Jam demi Nasi Goreng Singkawang

Kompas.com - 07/09/2018, 06:00 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gerobak nasi goreng "Masakan Singkawang (Kalimantan Barat)" di pinggir Jalan Kepu Timur, Kemayoran, Jakarta Pusat, dikerumuni puluhan orang pada Kamis (6/9/2018) sore. Warga rela antre demi untuk merasakan masakan dari sang koki gerobak, Amos (60).

Gerobak nasi goreng Amos memang sedang viral di media sosial. Dari video yang beredar, puluhan orang mau antre untuk membeli nasi goreng racikan Amos.

Kompas.com mendatang lokasi itu pada Kamis sore pukul 17.00 WIB. Tampak lebih dari 20 calon pembeli sudah mengantre. Hanya tersedia enam kursi yang kosong. Sementara ada puluhan calon pembeli yang menunggu.

Beberapa calon pembeli terpaksa duduk di sepeda motor mereka sambil menunggu pesanan tiba. Meski ramai, para pembeli tertib mengantre.

Keramaian juga terlihat dari kepadatan sepeda motor para pembeli. Di lokasi itu sengaja dibuat parkir khusus bagi para pembeli. Parkir dibuat di sisi kiri dan kanan. Adanya sepeda motor para pembeli mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas.

Para pembeli yang datang degan mobil juga banyak.

Baca juga: Nasi Goreng Anglo, Kuliner Malam Kediri yang Layak Diburu

Asisten Amos, Iwan, mengatakan, pembeli wajib mengantre dengan menggunakan nomor antrean. Antrean dibagi dalam beberapa putaran. Satu putaran terdapat 15 nomor antrean.

"'Satu putaran itu ada 15 nomor, 1 sampai 15. Nah, misalnya sudah sampai nomor 15 nih, masuk ke putaran kedua, kembali lagi ke nomor 1," ujar Iwan.

Anggi, pembeli, menunggu sejak pukul 16.00 bersama suaminya. Saat tiba, Anggi mendapat nomor antrean nomor 1 untuk putaran kedua. Pesanan Anggi baru tiba pukul 18.30.

"Lama banget, sudah nunggu dari pukul 16.00 saya. Ini baru dapat," ujar Anggi.

Ia mengatakan baru pertama kali membeli nasi goreng gerobak singkawang itu. Dia rela menunggu lebih daro 2 jam karena penasaran dengan rasa dari nasi goreng yang viral tersebut.

Selain mengetahui dari media sosial, informasi soal nasi goreng singkawang didapatkan Anggi juga lewat broadcast pesan WhatsApp.

"Ini cuma penasaran saja, saya jauh-jauh dari Sunter, bela-belain macet buat makan di sini. Namanya penasaran ya kayak apa rasa yang viral itu. Nasi gorengnya sih biasa saja ya, tapi kwetiauwnya enak," ujar Anggi.

Gerobak nasi goreng Masakan Singkawang (Kalimantan Barat) di Jalan Kepu Timur, Kemayoran, Jakarta Pusat. KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Gerobak nasi goreng Masakan Singkawang (Kalimantan Barat) di Jalan Kepu Timur, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hal serupa disampaikan Haryadi. Dia datang sekitar pukul 18.30. Haryadi mendapat antrean nomor 8 di putaran ke dua. Haryadi mengatakan, dia datang karena penasaran dengan berita yang ada di media sosial.

"Ini karena penasaran saja ya, kalau enggak ya masa karena cuma gara-gara makanan kita mau ngantre berjam-jam," ujar Haryadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com