Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut RPH Kapuk yang Memotong Babi Kerap Timbulkan Bau Tak Sedap

Kompas.com - 07/09/2018, 12:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kapuk di Jalan Peternakan, Kapuk, Jakarta Barat, dikeluhkan warga karena kerap menimbulkan bau tidak sedap yang diduga berasal dari kegiatan pemotongan babi.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com Jumat (7/9/2018) menyatakan, kemunculan bau tersebut dipengaruhi oleh ke mana angin berhembus.

"Baunya itu tergantung angin, kalau anginnya kecil baunya di sekitar lingungan saja. Tapi, kalau angin kencang ya bisa kemana-mana baunya, tinggal arahnya saja," kata Imam Cahyo, Ketua RW 007 tempat RPH Kapuk berdiri, di Kapuk, Jakarta Barat, Jumat.

Baca juga: Melihat Pemotongan Hewan Super Cepat dan Higienis di RPH Dharma Jaya

Imam menuturkan, bau yang tercium bisa berbeda-beda tiap waktunya. Pada sore hingga malam hari, bau yang tercium adalah bau anyir darah karena pemotongan dilakukan pada saat itu.

"Kalau sudah pagi itu bau yang muncul bukan bau prengusnya lagi, tapi sudah kayak bau bangkai," ujar Imam, yang tinggal beberapa ratus meter dari RPH Kapuk.

Rusmini, warga yang tinggal tepat di depan RPH Kapuk menyatakan, bau menyengat kerap muncul di pagi hari.

"Soalnya kalau pagi anginnya masih kencang," kata perempuan yang telah puluhan tahun tingggal di sana itu.

Oleh karena itu, ia mengaku telah terbiasa menghirup udara yang sudah tercampur aroma tidak sedap tersebut.

"Saya sudah tinggal di sini sejak RPH ini belum dibangun, jadi ya sudah kebal, sudah biasa saja. Kalau yang lain mah orang baru jadi masih keganggu," kata dia.

Tejo, penambal ban dekat RPH Kapuk mengamini pernyataan Rusmini. Ia mengaku, tidak lagi terganggu dengan kemunculan bau dari RPH tersebut.

Baca juga: Di RPH Darma Jaya, Limbah Hewan Kurban Dijadikan Pupuk

"Kalau kecium sih iya, tapi enggak keganggu lah. Saya tinggal di pinggir jalan gini kayaknya jadi terbiasa. Tapi, kalau ditanya bau, ya emang bau," kata Tejo.

Bangunan-bangunan di sekitar RPH didominasi oleh pergudangan. Tak heran, truk-truk berukuran besar tampak mondar-mandir.

Pengamatan Kompas.com, bau menyengat khas pemotongan hewan ternak tercium ketika melintas di sekitar RPH Kapuk.

Namun, seperti kata warga, bau itu muncul tak tentu, tergantung arah angin berhembus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com