Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kira Ada Tawuran Saat Tahanan Polres Kepulauan Seribu Kabur

Kompas.com - 24/09/2018, 13:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaburnya 20 tahanan Polres Kepulauan Seribu dari rumah tanahan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (21/9/2018) lalu mengagetkan warga di sekitar Kantor Perwakilan Polres Kepulauan Seribu, tempat para tahanan itu melarikan diri.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com Senin (24/9/2018) menyatakan, mereka mengira peristiwa kaburnya para tahanan merupakan tawuran yang biasa terjadi di sana.

"Saya lagi melayani, saya dagang es. Tiba-tiba orang-orang pada lari. Saya kira tawuran, lalu ada bunyi dor-dor-dor," kata Suhatmini yang berdagang sekitar 20 meter dari kantor polres.

Suhatmini mengaku, ia langsung bersembunyi di rumahnya karena takut terkena tembakan. Sebelum sembunyi, ia sempat melihat tujuh orang tahanan yang kabur ke arah utara.

Baca juga: Polda Metro Selidiki Kemungkinan Kelalaian Petugas Terkait Kaburnya 20 Tahanan

"Tujuh orang ke laut, 13 ke arah jalan besar. Nah, tujuh orang yang ditangkap itu yang kaburnya ke arah laut, soalnya jalan buntu," tutur Suhatmini.

Yeni, tetangga Suhatmini, punya cerita serupa. Ia mengira, suara tembakan yang didengarnya diletuskan polisi untuk membubarkan massa tawuran.

"Saya lihat ada polisi yang sampai didorong, jatuh ke jalan. Saya kira ada yang tawuran kan biasanya suka ada yang (menembak) biar bubar gitu. Ternyata ini tahanan pada kabur," kata Yeni.

Ia bercerita, kejadian itu berlangsung sangat cepat. Seperti Suhatmini, ia melihat ada belasan tahanan kabur ke arah jalan raya. Menurut dia, hal itu membuat para tahanan sukar dicari.

"Kalau dia lari ke sana kan kaburnya gampang, bisa naik angkot atau bus langsung gak kelacak. Beda sama yang ke arah sini (laut) yang jalannya buntu," ujar dia.

Menurut dia, tahanan yang ditangkap hari itu dikejar polisi dengan menggunakan sepeda motor. Setelah ditangkap, para tahanan langsung digiring kembali ke kantor polisi.

Seorang pedagang yang tidak mau disebut namanya mengemukakan, kejadian kaburnya para tahanan itu terasa cukup mencekam.

Baca juga: Tahanan Polres Kep Seribu Kabur, Warga yang Tahu Diimbau Lapor Polisi

"Ngeri sih itu orangnya benar-benar lari di depan saya, polisi juga keliatan nembak-nembak ke arah atas buat nakut-nakutin," kata pedagang yang berjualan di seberang Kantor Polres Kepulauan Seribu itu.

Sebanyak 10 dari dua puluh tahanan yang kabur kini telah kembali diamankan polisi.

Para tahanan kabur ketika seorang petugas polisi bernama Bripda Nanda mengantarkan tahanan bernama Afroni untuk tes urine. Setelah selesai, Nanda membawa tahanan tersebut kembali ke dalam sel. Saat membuka sel, belasan tahanan yang ada di sel tersebut mendorong Nanda hingga terjatuh.

Nanda dipukuli. Sejumlah tahanan kemudian membantu tahanan lainnya melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com