Jimat mengatakan, para jambret biasanya beraksi menggunakan motor sehingga tidak terkejar petugas keamanan yang jumlahnya terbatas.
Demi mengantisipasi hal tersebut, pengunjung dilarang berada di tempat yang terlampau gelap dan diminta pulang setelah waktu menunjukkan pukul 22.00.
4. Tidak punya pohon buah
Dari koleksi sebanyak 10.000 batang pohon di Hutan Kota Danau Cincin, rupanya tidak ada satu pun pohon yang merupakan pohon buah.
Jimat mengatakan, sempat ada 7.000 batang pohon buah di sana yang seiring waktu hilang akibat dibawa kabur pengunjung.
"Cuma ya begitu, pohon baru ditanam ada orang habis olahraga, dia bilang ih... pohon mangga bagus, dia cabut dibawa pulang," ujar Jimat.
Baca juga: Mengapa Tak Ada Pohon Buah di Hutan Kota Danau Cincin?
Demi menghindari konflik, Jimat dan kawan-kawan akhirnya menebang pohon-pohon itu.
Warga tidak perlu mengeluarkan uang sepersenpun untuk menikmati rindangnya pepohonan dan angin sepoi-sepoi di Hutan Kota Danau Cincin.
Untuk mengakses Hutan Kota Danau Cincin, pengunjung yang membawa mobil bisa memarkirkan kendaraannya di komplek perumahan Taman Sunter Agung dan berjalan kaki menuju Hutan Kota Danau Cincin.
Sementara itu, pengguna sepeda motor bisa membawa motornya masuk ke area Hutan Kota Danau Cincin melalui jalan setapak dari Jalan Bisma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.