Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bekasi dan Kota Mitra Lainnya Dapat Hibah dari Pemprov DKI?

Kompas.com - 22/10/2018, 08:33 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan dana kemitraan atau hibah kepada Pemerintah Kota Bekasi dan kota-kota satelit lainnya di sekitarnya. Pemkot Bekasi merupakan salah satu kota satelit Jakarta yang rutin mendapatkan dana hibah itu.

Namun, tahun ini tak ada pencairan dana hibah untuk Kota Bekasi. Pemkot Bekasi masih terus menanyakan kapan dana hibah itu dicairkan.

Masalahnya kemudian meluas karena pencairan dana itu oleh Pemerintah Kota Bekasi dikaitkan dengan keberadaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. TPST itu milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi berada dalam wilayah Kota Bekasi.

Menurut Pemprov DKI, dana kemitraan tak ada hubungannya dengan keberadaan TPST Bantargebang di Kota Bekasi. Yang terkait dengan keberadaan TPST Bantargebang adalah dana kompensasi bau dan hal itu telah dipenuhi DKI tiap tahun, termasuk tahun ini.

Pada Minggu (21/10/2018) kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan sikap Pemerintah Kota Bekasi yang meramaikan masalah dana kemitraan itu di media. Anies menilai, persoalan itu seharusnya diselesaikan melalui pertemuan antara Pemkot Bekasi dan Pemprov DKI Jakarta, bukan justru diramaikan di media.

Apalagi, persoalan yang diramaikan bukan mengenai dana kompensasi bau sampah yang menjadi kewajiban Pemprov DKI, tetapi soal bantuan keuangan yang sifatnya kemitraan atau hibah.

"Sudah begitu, diramaikan bukan yang menjadi kewajiban kita pula. Dan harus diingkat, Bekasi itu masuk provinsi mana coba? Jawa Barat. Kalau mau minta, ke pemprov mana harusnya dimintai? Kok mintanya ke Jakarta," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu.

Baca juga: Anies: Bekasi Masuk Provinsi Jawa Barat, Kok Minta Dananya ke Jakarta

Saling menguntungkan

Dana hibah sudah lama diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Pemkot Bekasi dan kota mitra lain. Tahun 2013, Pemprov DKI mengucurkan dana hibah ke kota mitra Jakarta sebanyak Rp 45 miliar.

Dari jumlah itu, untuk Kabupaten Bogor sebesar Rp 8 miliar, Kota Bogor Rp 5 miliar, Kota Depok Rp 5 miliar, Kabupaten Tangerang Rp 5 miliar, Kota Tangerang Rp 5 miliar, Kota Tangerang Selatan Rp 4 miliar, Kabupaten Bekasi Rp 4 miliar, Kota Bekasi Rp 5 miliar, dan Kabupaten Cianjur Rp 4 miliar.

Tujuan pengucuran dana hibah buat daerah penyangga adalah untuk membantu Jakarta mengatasi permasalahan di Ibu Kota dari kota-kota mitra. Dengan demikian, dana kemitraan yang dikeluarkan Pemprov DKI bisa saling menguntungkan.

Misalnya, Kota Bekasi membangun flyover Rawapanjang dan Cipendawa yang bermanfaat sebagai akses truk sampah DKI menuju TPST Bantargebang. Ada juga pelebaran jalan di sekitar pintu Tol Bekasi Timur. Pintu tol tersebut menjadi akses warga Bekasi yang setiap hari bekerja dan menyumbang pendapatan daerah di DKI Jakarta.

Pemerintah Kota Bogor, misalnya, tahun ini mendapat hibah Rp 10 miliar dari Pemprov DKI. Dana tersebut digunakan untuk pengendalian banjir dengan cara membuat kolam retensi atau sumur resapan di Cibuluh. Kolam retensi ini menampung air agar tidak meluber ke Jakarta.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika menjadi gubernur DKI Jakarta pernah mengatakan, DKI siap memberikan hibah Rp 1 triliun sekalipun asalkan perhitungannya jelas dan memiliki manfaat bagi Jakarta.

"Ini adalah bagian yang saya katakan, Jakarta itu jangan dilihat Jakarta-nya. Harus dilihat secara total sama pinggirannya nih. Tapi bukan kekuasaannya, tanggung jawabnya, karena dana mereka terbatas," kata Ahok ketika itu.

Ahok menyebut keterbatasan anggaran menjadi alasan Pemkot Bekasi dan kota mitra lain tidak bisa melakukan pembangunan infrastruktur secara masif. Padahal, pembangunan di kota mitra bisa memberikan keuntungan bagi Jakarta. Itu sebabnya dia tidak ragu memberikan dana hibah kepada kota mitra yang meminta.

Baca juga: Ahok: Rp 2,5 Triliun Pun Saya Kasih untuk Kebaikan Jakarta dan Kota Mitra

Tak terhitung

Selain dana hibah, Pemprov DKI Jakarta juga suka menghibahkan barang-barang lain, seperti truk sampah dan lampu jalan. 

Ketika Pemprov DKI Jakarta dipimpin oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono sebagai Plt Gubernur, Pemkot Bekasi pernah mendapatkan lampu jalan. Sumarsono saat itu mengatakan, Pemkot Bekasi paling aktif dalam merespons tawaran hibah Pemprov DKI Jakarta.

"Kami sebenarnya memberikan penawaran ke semua kota penyangga. Namun, respons yang paling cepat adalah Kota Bekasi," ujar Sumarsono.

Sumarsono mengatakan, Pemkot Bekasi sadar dengan kebutuhannya sehingga cepat memberi respons. Selain itu, hubungan antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi sudah terjalin baik sejak mengurus swakelola TPST Bantargebang.

"Sehingga ketika ditawarkan kami langsung dapat respons cepat. Itu keahlian Pak Wali luar biasa, sementara Bu Airin (Wali Kota Tangerang Selatan) tidak begitu merespons, mungkin sudah cukup atau bagaimana," ujar Sumarsono.

"Buat kami siapa yang merespons duluan dia yang kami berikan sehingga yang memberi senang kalau yang merespons juga senang," kata Sumarsono.

Baca juga: Urusan Dana Hibah, Pemkot Bekasi Diminta Jangan Menyandera Kepentingan DKI

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ketika itu mengatakan, hubungannya dengan Pemprov DKI terjalin karena Bekasi bertetangga dengan Jakarta. Pembangunan di Bekasi bisa memberikan manfaat bagi DKI Jakarta.

Dengan demikian, kata dia, wajar jika Pemkot Bekasi menerima dana hibah atau kemitraan dan Pemprov DKI meskipun Pemkot Bekasi merupakan bagian dari Pemprov Jawa Barat.

"Saya dan Gubernur Jabar saja enggak sebanyak DKI kok. Tapi kalau dengan Gubernur Jabar kan interaksi regional, jadi wajar. Kalau dengan DKI kan hubungan kemitraan, tetangga," ujar Rahmat pada 26 Januari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com