Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki 2 Nama Cawagub DKI yang Disepakati Gerindra dan PKS

Kompas.com - 26/10/2018, 08:43 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diam-diam sudah bersepakat tentang dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Hal ini diungkapkan anggota Majelis Syuro DPP PKS, Triwisaksana, saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (25/10/2018).

"Rasanya sudah disetujui bersama terkait dua namanya, tetapi belum bisa disampaikan. Yang jelas nama itu sudah mengerucut. Komposisinya dua orang ini insya Allah sudah disepakati Gerindra dan PKS," kata Triwisaksana.

Ia mengatakan, nama dua orang tersebut tidak jauh dari yang beredar selama ini. Catatan Kompas.com, nama-nama yang beredar sejauh ini ada empat. Dari PKS ada nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Sementara dari Gerindra ada nama Mohamad Taufik dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Baca juga: Kata Triwisaksana soal 2 Nama Cawagub DKI yang Disepakati PKS dan Gerindra

Triwisaksana tidak mau memberikan penjelasan lebih lanjut tentang siapa dua calon itu. Masih menjadi teka-teki juga apakah dua orang itu masing satu dari PKS dan Gerindra, atau dua-duanya dari PKS atau Gerindra. Selama ini, PKS dan Gerindra kerap berselisih soal itu.

PKS beberapa bulan terakhir berkeras untuk mendapatkan jabatan wagub. Mereka mengacu pada perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman bahwa posisi cawapres diberikan ke Gerindra, tetapi posisi wagub DKI untuk PKS.

PKS sudah menyiapkan dua kader untuk diajukan ke Gubernur DKI. Keinginan PKS itu bertentangan dengan Gerindra DKI Jakarta yang juga ingin mencalonkan wagub. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik telah digadang-gadang menjadi cawagub pengganti Sandiaga.

Namun, entah bagaimana, kesepakatan antara dua partai itu akhirnya tercipta juga. Sani mengatakan, bagaimanapun komposisi dua nama cawagub itu telah disepakati oleh PKS dan Gerindra.

"Yang penting sudah ada kemajuan saat ini. Gerindra dan PKS tidak mau hanya memikirkan ego pribadi dengan tarik-menarik figur terus, tapi juga memikirkan kepentingan DKI," ujar Sani.

Ucapan Prabowo

Dua hari sebelumnya, Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan terkait penentuan wagub DKI. Dia mengatakan, urusan itu dia serahkan kepada Mohamad Taufik yang merupakan pimpinan Gerindra Jakarta.

"Tenang saja, you tunggu waktunya pengumuman. Tanya Pak Taufik-lah siapa. Ketua Gerinda Jakarta namanya Muhammad Taufik," ujar Prabowo.

Baca juga: Semakin Mengerucut, PKS dan Gerindra Sepakati 2 Nama Cawagub DKI

Beberapa orang beranggapan bahwa Prabowo sudah menyetujui Taufik diajukan sebagai cawagub. Taufik sendiri menyebut pernyataan Prabowo adalah "pertanda bagus".

Namun, Sani atau Triwisaksana memaknai pernyataan itu dengan berbeda. Menurut dia, pernyataan Prabowo menunjukkan bahwa urusan wagub itu sudah diserahkan kepada pimpinan partai di tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Artinya, baik Prabowo maupun Sohibul Iman sudah memiliki kesepakatan juga. Kemudian kesepakatan itu diteruskan ke pengurus tingkat DKI Jakarta untuk dijalankan. PKS DKI dan Gerindra DKI diminta segera menyelesaikan teknis pengumuman calonnya.

"Saya kira Pak Prabowo sudah tepat menyampaikan itu bahwa soal cawagub DKI adalah urusan masing-masing DPD baik Gerindra atau PKS," ujar Sani.

"Jadi, tinggal menunggu kesepakatan bersama dari Pak Taufik dan Pak Syakir (Ketua DPW PKS DKI) untuk segera mengumumkan dan mengajukan nama cawagub DKI," tambah dia.

Di sisi lain, saat dihubungi, Mohamad Taufik terdengar tidak seyakin biasanya ketika ditanya tentang pencalonan dirinya. Dia hanya menjawab bahwa urusan wagub akan dibahas pekan depan.

"Kita minggu depan akan mengundang resmi, bersurat ke PKS untuk membahas itu," kata Taufik.

Jika klaim bahwa dua nama kandidat itu benar, itu berarti proses penentuan cawagub mulai ada kemajuan. Kini tinggal menunggu PKS dan Gerindra mengumumkan siapa dua calon yang akan diusung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com