Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai BPK Korban JT 610 Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta

Kompas.com - 07/11/2018, 05:31 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Suasana haru didapati di TPU Gandul, Cinere, tempat pemakaman Imam Riyanto, Kepala Subbagian Sumber Daya Manusia Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Bangka Belitung, Selasa (6/11/2018).

Dalam kesempatan itu, Ketua BPK RI Moermahadi Soerja Djanegara yang ikut proses pemakaman sekaligus memberi kenaikan pangkat anumerta kepada Imam dan seluruh pegawainya yang jadi korban meninggal jatuhnya Lion Air.

“Ya semua pegawai BPK yang tugas di Babel, korban Lion, semua memang dinaikkan satu pangkatnya dari 3D ke 4A,” ucap Moermahadi di TPU Gandul.

Baca juga: Jaksa Korban Lion Air, Dodi Junaidi, Dapat Kenaikan Pangkat

Imam merupakan korban meninggal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.

Melalui pemberian tersebut, Imam selaku Kepala SDM BPK Bangka Belitung golongan 3D diangkat menjadi Kepala SDM BPK Bangka Belitung golongan 4A.

Moermahadi menilai semua pegawai BPK yang menjadi korban Lion Air memiliki dedikasi kerja yang tinggi.

“Semua mereka (anggota BPK Babel) yang saat ini menjadi korban Lion Air, semua memiliki dedikasi kerja yang baik, salah satunya ya Imam Riyanto,” ucap Moermahadi.

Dia mengatakan, BPK masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau perkembangan pegawainya yang menjadi korban Lion Air.

“Koordinasi dan pendampingan terhadap keluarga korban masih kami lakukan hingga saat ini. Semua info kami pantau dan kami langsung informasikan ke keluarga,” ucap dia.

Baca juga: 44 Korban Lion Air JT 610 Telah Teridentifikasi

Pihaknya pun telah membuat grup WhatsApp untuk mempercepat komunikasi dari BPK ke keluarga korban.

“Jadi tim kami ada yang mantau di Hotel Ibis, ada yang mantau di JICT, ada yang mantau di RS Polri. Setelah dapat informasi baru kami share ke grup,” ucap Moermahadi.

Moermahadi mengatakan, pihaknya juga akan memastikan segala tunjangan yang diberikan untuk korban.

“Langkah ke depan kami fasilitasi semua kebutuhan korban, termasuk santunan dan hak mereka kami bantu urus. Kami akan koordinasi dengan pihak yang terkait, baik Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kejaksaan, Mahkamah Agung, dan Badan Pertanahan Nasional, kami akan kumpul untuk penanganan hak mereka,” ucap dia.

Baca juga: RS Polri: Walau Proses Pencarian Korban Lion Air Berakhir, Identifikasi Korban Tak Berhenti

Saat dipertanyakan terkait pemilihan pesawat para pegawainya yang bertugas ke luar kota, Moermahadi mengatakan hal tersebut merupakan pilihan pegawainya yang saat itu bertugas.

Menurutnya, kejadian itu adalah musibah.

“Itu mah musibah. Lagian itu juga mereka yang memilih sendiri pesawatnya karena jamnya tepat dengan jam masuk kantor,” ucap Soemardi.

Selain Imam, ada sembilan pegawai BPK lain yang jadi korban Lion Air JT 610.

Mereka adalah Harwinoko, Martua Sahata, Dicky Jatnika, Achmad Sobih Inajatulllah, Yunita Sapitri, Yoga Perdana, Resky Amalia, Yulia Silviyanti, dan Zuiva Puspitaningrum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com