Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Fakta Proses Evakuasi JT 610 hingga Hari Ke-9

Kompas.com - 07/11/2018, 06:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pencarian penumpang dan badan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 telah memasuki hari kesembilan pada Selasa (6/11/2018) kemarin.

Sampai hari kesembilan, Tim SAR Gabungan kembali menemukan bagian-bagian tubuh para korban. Begitu pula dengan Tim RS Polri yang kembali mengidentifikasi korban baru.

Baca juga: Doni, Korban Lion Air JT 610, Dimakamkan di Samping Makam Sang Ayah

Kompas.com merangkum sejumlah temuan dan fakta dalam proses pencarian sampai Selasa kemarin, sebagai berikut:

17 Penumpang Teridentifikasi

RS Polri menyatakan telah mengidentifikasi 17 orang penumpang pesawat Lion Air JT 610.

"Kami diberikan kemudahan untuk bisa mengidentifikasi penumpang. Hasil sidang rekonsiliasi ada 17 penumpang dinyatakan yang teridentifikasi," kata Vice Comander DVI Kombes Triawan Marsudi.

Para penumpang yang teridentifikasi adalah:

1. Wahyu Aldilla (32), teridentifikasi melalui sidik jari.
2. Ubaidillah Salabi (55), teridentifikasi melalui sidik jari.
3. Imam Riyanto (44), teridentifikasi melalui sidik jari.
4. Mawar Sariati (39), teridentifikasi melalui sidik jari.
5. Tesa Kausar (37), teridentifikasi melalui sidik jari.
6. Cosa Rianda Shahab (39), teridentifikasi melalui DNA.
7. Dony (45), teridentifikasi melalui DNA.
8. Daniel Suharja Wijaya (30), teridentifikasi melalui DNA.
9. Herjuna Darpito (27), teridentifikasi melalui DNA. 
10. Nurul Duah Ayu Shitaresmi, teridentifikasi melalui DNA,
11. Paul Ferdinand Ayorbaba (43), teridentifikasi melalui DNA.
12. Rabagus Noerwito Desi Putra (26), teridentifikasi melalui DNA.
13. Martono (35), teridentifikasi melalui DNA.
14. Ariawan Komardy (37), teridentifikasi melalui DNA.
15. Dokter Ibnu Fajar Riyadi (33), teridentifikasi melalui DNA
16. Matthew Bongkal (13), teridentifikasi melalui DNA.
17. Mack Stanley (31), teridentifikasi melalui DNA.

Dengan demikian, total korban yang telah teridentifikasi adalah 44 penumpang dari 189 penumpang dan awak pesawat. 

Tim SAR Gabungan Peroleh 20 Kantong Jenazah

Tim SAR Gabungan kembali memperoleh 20 kantong jenazah berisi bagian tubuh dari lokasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang, Selasa kemarin.

Kantong-kantong jenazah itu tiba di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa petang, menggunakan kapal RIB 01 Jakarta. Selanjutnya, kantong dibawa ke RS Polri untuk diidentifikasi.

Baca juga: Kedatangan Jenazah Korban Lion Air AKBP Mito Disambut Tangis Histeris

"Hari ini 20 kantong jenazah yang kami dapatkan. Nanti kami akan serahkan ke DVI," kata Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayor Jenderal Nugroho Budi Wiryanto di Dermaga JICT 2, kemarin.

Dengan demikian, Tim SAR Gabungan telah memperoleh total 184 kantong jenazah berisi bagian tubuh sejak hari pertama pencarian pada Senin (29/10/2018).

Tabur Bunga Berlangsung Haru

Ratusan anggota keluarga dan kerabat penumpang Lion Air JT 610 mengikuti acara tabur bunga dan doa bersama di perairan Tanjung Karawang, Selasa siang.

Suasana haru menyelimuti ketika anggota keluarga dan kerabat menaburkan bunga dari atas geladak KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh yang membawa mereka ke perairan tempat pesawat jatuh.

Baca juga: Barang Korban Lion Air Dibersihkan Sebelum Diserahkan ke Keluarga

Hampir seluruh anggota keluarga dan kerabat menangis ketika berada di tepian geladak. Ada juga yang menjerit-jerit meneriakkan nama orang yang dikasihinya.

Bahkan, sejumlah orang terlihat pingsan. Pembacaan doa bersama yang dilakukan sebelum acara doa bersama juga berlangsung haru.

Sinyal Kotak Hitam CVR Belum Terdengar Lagi

Sinyal black box (kotak hitam) yang berisi cockpit voice recorder belum terdengar lagi hingga Selasa siang.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, CVR diperkirakan berada di dalam timbunan lumpur sehingga sinyalnya tak terdengar.

"Kemungkinan CVR berada itu lumpur atau pasirnya cukup dalam lebih dari 1 meter. Jadi alat ping detector itu kadang dengar kadang tidak," ujar dia.

Black box CVR diperkirakan berada di kedalaman 35 meter di bawah permukaan laut. Derasnya arus menjadi kendala bagi penyelam yang hendak mencari black box itu.

Kelanjutan Pencarian Diputuskan Hari Ini

Badan SAR Nasional akan memutuskan kelanjutan pencarian pesawat Lion Air JT 610 pada hari ini. Adapun Rabu ini merupakan hari terakhir pencarian setelah diperpanjang sejak Minggu (4/11/2018) lalu.

"Begitu besok, kami analisis lagi, kami evaluasi hasil hari ini dan besok pagi itu bagaimana, trennya masih ada (jenazah) enggak. Kalau masih ada, ya kami perpanjang," kata Syaugi, kemarin.

Baca juga: KNKT: Indikator Airspeed Lion Air JT 610 Tidak Normal

Ia mengatakan, jika pencarian oleh Tim SAR Gabungan diakhiri hari ini, tim SAR dari Kantor SAR Jakarta dan Bandung akan tetap melakukan pencarian.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi, tepatnya setelah 13 menit mengudara.

Pesawat mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com