JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menemukan fakta-fakta terbaru terkait pembunuhan CIP, perempuan yang ditemukan tewas dalam lemari di kamar kosnya di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018) lalu.
Pembunuhan itu dilakukan oleh Yustian atau YAP (24) dan NR (17). Keduanya ditangkap di Merangin, Jambi, saat hendak melarikan diri ke Padang.
Penangkapan dilakukan setelah berkoordinasi dengan jajaran Polres Merangin.
Baca juga: Polisi Sebut Yustian Spontan Membunuh CIP di Kos Mampang
Fakta terbaru pembunuhan CIP terungkap setelah Polres Jakarta Selatan menggelar proses rekonstruksi kasus pembunuhan CIP di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jumat (23/11/2018).
Rekonstruksi dipimpin Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar. Terdapat 13 adegan rekonstruksi yang dilakukan Yustian dan NR.
Dalam rekonstruksi, Yustian melakukan reka ulang penganiayaan terhadap CIP hingga korban tewas. Ia membunuh CIP pada Minggu (18/11/2018) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Diketahui, Yustian menganiaya korban menggunakan palu. Ia memukulkan palu pada kepala korban sebanyak satu kali.
Palu tersebut telah ada di kamar kos korban. Korban dan tersangka biasanya menggunakan palu itu untuk memperbaiki benda-benda yang rusak.
Yustian juga menjerat leher korban menggunakan tali sweater untuk memastikan korban benar-benar tewas.
Baca juga: CIP Tewas di Kos Mampang, Polisi Akan Periksa Aplikator Transportasi Online
NR tidak ikut membunuh CIP. Namun, ia menyarankan menyimpan jenazah CIP di dalam lemari untuk menghilangkan jejak.
"Pelaku (NR) memang sementara ini tidak melakukan apa-apa, tetapi ada saran darinya untuk menyimpan jasad korban di lemari," ujar Indra, Jumat.
Selain itu, mereka juga berupaya menghilangkan jejak pembunuhan dengan cara membersihkan lantai dari bercak darah menggunakan kain.
"Kelihatan dari tindakan mereka ingin menghilangkan jejak, seperti membersihkan lantai dengan kain yang ada dan baju yang kini menjadi barang bukti," kata Indra.
Indra menyebut korban dan tersangka sering terlibat cekcok lantaran korban sering mengucapkan kata-kata kasar untuk mengusir mereka dari kosnya.
Namun, mereka memutuskan tidak pindah lantaran belum mempunyai cukup uang untuk menyewa sebuah tempat tinggal.