Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sopir Taksi "Online" Korban Perampokan di Bintaro

Kompas.com - 03/12/2018, 17:25 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sopir taksi online Go-Car, Yulianto (52), mengatakan sempat ingin menabrakkan mobil yang ia kendarai ke sebuah pos satpam saat hendak dirampok oleh ketiga pelaku, Kamaludin (19), Imamudin (24), dan Abdullah (33) pada Selasa (27/11/2018).

Hal itu hendak dilakukan dengan harapan mendapat pertolongan dari petugas keamanan.

Namun, ketiga pelaku menahan Yulianto sembari mengancam sopir paruh baya itu dengan senjata tajam.

Baca juga: Tiga Pelaku Perampokan Sopir Taksi Online di Bintaro Ditangkap di Sukabumi

"Kebetulan sebelah kiri itu pos sekuriti, saya mau nabrakin (mobil) tapi mereka sudah tahu. Langsung senjata tajam di leher (saya)," ujar Yulianto di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (3/12/2018).

Yulianto mengatakan, saat perampokan terjadi, ia sempat melawan. Namun, Yulianto kalah jumlah. Bahkan, sebuah sayatan melukai tangan kanannya.

Yulianto diikat menggunakan tali tambang dan wajahnya ditutup menggunakan lakban oleh para pelaku.

Di Jalan Raya Puspitek, Kelurahan Setu, Tangerang Selatan, Yulianto dibuang ke selokan. Seorang sopir angkot menemukan Yulianto tidak sadarkan diri dan langsung memberitahukan kepada warga sekitar.

Baca juga: Mobil Taksi Online yang Dirampok di Bintaro Ditemukan di Sukabumi

"Saya diikat di dalam mobil. Mukanya saya sampai jidat di-lakban," ujar Yulianto.

Diberitakan sebelumnya, sopir taksi online Go-Car bernama Yulianto (52) menjadi korban pencurian dengan tindak kekerasan oleh tiga orang penumpangnya di Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa malam. Para pelaku memesan taksi online dari Terminal Baranangsiang, Bogor, menuju Bintaro.

Sebelum sampai ke tujuan, para pelaku memaksa Yulianto menyerahkan mobilnya. Ketiga pelaku melukai serta membawa lari mobil dan barang berharga korban.

Baca juga: Sopir Taksi Online di Bintaro Diikat, Mobilnya Dibawa Kabur Penumpang

Yulianto diikat di tangan, kaki, dan mulut kemudian ditinggalkan di Jalan Puspitek Tangerang Selatan.

Korban mengalami luka pada bagian telapak tangan kanan, luka sobek bekas senjata tajam, dan luka memar bekas pukulan benda tumpul. Ketiga pelaku kemudian ditangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (30/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com