Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI Sebut 21 Ton Sampah Masuk ke Teluk Jakarta Tiap Harinya

Kompas.com - 10/12/2018, 15:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut sebanyak 21 ton sampah mengalir dari sungai-sungai di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi ke Teluk Jakarta, setiap harinya.

Peneliti Kimia Laut dan Ekotoksikologi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Reza Cordova mengatakan, sampah-sampah tersebut umumnya berasal dari Tangerang dan Bekasi.

"Kalau kita lihat satu sungai-satu sungai, sampah yang ada di Jakarta itu relatif dari administratif Jakarta, ya, sebenarnya relatif lebih sedikit dibanding dari Tangerang sama Bekasi," kata Reza di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Anies Ingin Sinergi dengan Wilayah Tetangga Atasi Sampah Teluk Jakarta

Reza menuturkan, rata-rata sampah dari masing-masing sungai di Jakarta sebanyak 1 ton.

Sementara, jumlah sampah dari sungai di Tangerang dan Bekasi mencapai 7-8 ton.

Reza menilai, hal itu disebabkan manajemen pengelolaan sampah di Jakarta yang sudah lebih baik dari dua daerah tetangganya.

Ia pun mengapresiasi kinerja pasukan oranye yang bertugas membersihkan sampah dari sungai.

Baca juga: Hal-hal Ini Menyulitkan Petugas Membersihkan Lautan Sampah di Muara Angke

"Kita juga sangat terbantu dengan pasukan oranye itu. Kalau misalnya enggak ada pasukan oranye, (jumlah sampah) kita (Jakarta) mungkin sudah sama (dengan Tangerang dan Bekasi)," ujar dia.

Reza menuturkan, jenis sampah yang paling umum ditemui adalah sampah plastik.

Ia mengatakan, sampah plastik dapat berbahaya bagi biota laut yang tidak bisa membedakan antara sampah plastik dan makanan mereka yaitu hewan renik seperti plankton.

Baca juga: Warga Diminta Ikut Serta Bersihkan Lautan Sampah di Kolong Tol Pelabuhan

Beberapa waktu lalu, sampah kiriman dikabarkan terlihat mengambang di perairan Kepulauan Seribu. Sampah-sampah itu umumnya terdiri dari sampah plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com