Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah E-Coli, Dinkes Depok Imbau Warga Bawa Tempat Makan dan Minum Sendiri

Kompas.com - 14/12/2018, 12:00 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kota Depok mengimbau warga yang kerap membeli jajanan sekolah di pinggir jalan untuk menggunakan tempat dan peralatan makan sendiri guna menghindari terkena bakteri eschericia coli atau e-coli

Sebab, bakteri tersebut kerap ditemukan pada wadah makanan yang kurang bersih.

"Iya pakai saja botol sendiri, atau tempat makan sendiri. Bisa juga dengan merebus air yang sudah terkontaminasi bakteri e-coli , " ucap Erna, Sekertaris Dinas Kesehatan Depok, Jumat (14/12/2018).

Erna mengatakan, manusia dapat terinfeksi melalui kontak dari makanan dan air yang sudah terkontaminasi bakteri e-coli.

"Jadi, misalkan kita beli ketoprak nih, yang terkontaminasinya itu ya dari piring yang belum dicuci bersih sama dia. Bukan dari makanannya. Oleh karena itu biasakan bawa bekal sendiri kalau dari rumah kita bawa tempatnya sendiri kan kita bisa menghindari bakteri itu masuk ke tempat makanan kita. Terus es-es gitu bisa pake tempat sendiri juga bisa," ucap Erna.

Baca juga: Dinkes Temukan Bakteri E-Coli di 34 Jajanan Sekolah di Depok

Ia juga meminta agar para orangtua selalu memantau anak-anaknya ketika membeli jajanan di sekitar sekolah.

“Untuk orang tua agar dapat memantau anak-anaknya dalam membeli jajanan, dan diharapkan dapat membawa bekal masing-masing ke sekolah,” ucap Erna.

Erna mengatakan, kandungan e-coli yang ditemukan pada jajanan sekolah di Depok memang tidak banyak jumlahnya. Namun, jika banyak dikonsumsi oleh anak-anak saat daya tahan tubuhnya lemah, kontaminasi e-coli bisa menimbulkan penyakit.

“Idealnya kan dalam kandungan makanan dan minuman itu kadar bakteri e-coli nya nol, namun kita menemukan sejumlah pedagang yang makanan dan minumannya mengandung bakteri e-coli dengan kadar di bawah 0,3 mililiter,” tuturnya.

Baca juga: Ada Kasus E-coli, Dinkes Depok Tingkatkan Pengawasan Jajanan Sekolah

Sebelumnnya, Dinas Kesehatan Depok melakukan Pengujian Jajan Anak Sekolah (PJAS) terhadap bakteri air atau bakteri escherichia coli (e-Coli) ke 40 sekolah dasar yang berada di 11 Kecamatan Kota Depok.

Berdasarkan sejumlah sampel yang diambil dari berbagai pedagang keliling di sekolah Depok, diketahui kebanyakan panganan yang diuji mengandung bakteri e-Coli.

“Ada 34 jenis makanan kesukaan anak-anak yang terkontaminasi bakteri E-Coli, meski kadarnya tidak banyak,” ucap Erna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com