JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak adanya tombol penyeberangan dan indikator waktu lama menyeberang pada sisi timur pelican crossing di Tosari, Jakarta Pusat, cukup menyulitkan penyeberang jalan.
Seorang warga, Havid, mengaku kesulitan ketika akan menyeberang dari Halte Transjakarta Tosari ke arah Kantor Kedutaan Besar Jerman.
"Seharusnya kalau pelican crossing ini ada tombol menyeberang dan indikator waktunya, supaya tahu kapan harus menyeberang," kata Havid kepada Kompas.com, Selasa (18/12/2018).
Baca juga: Pejalan Kaki Keluhkan Letak Pelican Crossing yang Lebih Jauh dari JPO Tosari
Kendati demikian, menurut dia, pelican crossing ini lebih nyaman dibandingkan jembatan penyeberangan orang (JPO) bagi pejalan kaki.
Namun, dari sisi keamanan, JPO dinilainya lebih baik. Komentar senada disampaikan Mike.
Menurut dia, karena tidak ada indikator lamanya waktu penyeberangan, pejalan kaki yang ingin menyeberang tidak tahu berapa waktu yang disediakan bagi mereka untuk menyeberang.
Dengan demikian, pejalan kaki sulit memprediksi waktu yang diperlukan untuk menyeberang atau sulit memperkirakan seberapa cepat mereka harus berjalan.
"Jalannya kan cukup lebar, ditambah ada lajur busway, jadi enggak tahu waktunya cukup buat nyebrang atau enggak," kata Mike.
Sementara itu, warga lainnya, Sari, mengaku tidak masalah menyeberang melalui pelican crossing tanpa indikator waktu penyeberangan.
Hanya saja, ia khawatir menyeberang lewat pelican crossing karena kerap melihat pengendara yang menerobos.
"Mungkin karena masih baru ya, jadi masih banyak yang enggak tahu kalau lampu hijaunya udah kedip-kedip sudah mau merah," ucap dia.
Pada pelican crossing Tosari, indikator lamanya menyeberang hanya terdapat pada sisi barat, sedangkan pada sisi timur tidak dilengkapi indikator waktu dan tombol penyeberangan. Hanya ada lampu merah di sisi timur.
Mengenai ketiadaan tombol penyeberangan, petugas dari Dinas Perhubungan DKI, Eko, mengatakan bahwa kendaraan menuju arah selatan cenderung lebih sedikit sehingga indikator waktu dan tombol penyeberangan tak dipasang di sisi timur.
"Arus lalu lintas kendaraan menuju arah selatan lebih sedikit, jadi penggunaan lampu otomatis sudah cukup," kata dia.
Sementara itu, mengenai indikator waktu, pihak Dishub akan melakukan evaluasi lebih lanjut.
Baca juga: Pro Kontra Masyarakat tentang Pelican Crossing Pengganti JPO Tosari
Pantauan Kompas.com pada Selasa (18/12/2018), warga yang hendak menuju Halte Tosari maupun menuju kawasan perkantoran tampak memadati area penyeberangan, terutama pada jam-jam sibuk.
Warga yang akan menyeberang dibantu oleh petugas Dishub di masing-masing ruas jalan.
Hadirnya petugas dari Dishub membuat pengguna jalan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
"Petugas akan bergantian shift-nya dari pagi jam enam sampai jam dua, lalu jam 3 sampai jam 8 malam. Masing-masing ruas akan ada satu petugas," ucap Eko.
Adapun pelican crossing digunakan setelah JPO Tosari dibongkar pada Sabtu lalu (15/12/2018).
JPO Tosari merupakan JPO kedua setelah JPO Bundaran HI yang dirobohkam oleh Pemprov DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.