Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Asrinya Hutan Kota GBK, Oase di Pusat Kota Jakarta...

Kompas.com - 02/01/2019, 15:41 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hutan kota di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, bisa menjadi alternatif wisata bagi masyarakat Jakarta yang merindukan suasana sejuk dan bebas asap polusi.

Catatan Kompas.com pada 2016, hutan kota itu dibangun di bekas lapangan golf driving range seluas 4,6 hektar. Pembangunan hutan kota itu telah dimulai sejak Mei 2016.

Pada Maret 2016, Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto mengatakan, peruntukan lahan di kawasan GBK masing-masing untuk kegiatan olahraga seluas 147,43 hektar, kebutuhan kawasan pemerintahan seluas 65,60 hektar, dan kawasan kerja sama seluas 279 hektar.

Baca juga: Perbanyak Hutan Kota untuk Jaga Keseimbangan Lingkungan

Kompas.com berkesempatan mengunjungi hutan kota itu pada Rabu (2/1/2018) pagi.

Akses masuk hutan kota bisa melalui pintu 5 GBK, tepat di seberang fX Sudirman.

Suasana sejuk sudah terasa begitu tiba di hutan kota.

Baca juga: Antisipasi Potensi Gempa, Risma Bangun Embung dan Hutan Kota

Hutan kota yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Foto diambil Rabu (2/1/2018).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Hutan kota yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Foto diambil Rabu (2/1/2018).
Angin semilir dan suara kicauan burung memanjakan para pengunjung, meskipun lokasinya tepat di samping ruas Jalan Sudirman.

Pohon-pohon setinggi tak lebih dari enam meter, rerumputan hijau, dan bunga-bunga segar memberikan kesan rindang pada kawasan itu.

Terdapat jalan beraspal menuju seluruh spot dalam kawasan huta kota tersebut. Ada juga jogging track yang mengitari kawasan hutan kota.

Baca juga: Jalan-jalan Sore di Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat...

Berdasarkan papan petunjuk informasi, ada 10 titik fasilitas yang tersedia dalam kawasan hutan kota, yakni gerbang masuk dan keluar, kios komersil, pos keamanan, taman amphiteater, kolam trembesi, plaza utama, ruang ganti, toilet publik, amphiteater utama, dan cofftea house.

Pada papan informasi tertulis peringatan dilarang membuat sampah sembarangan.

Hutan kota yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Foto diambil Rabu (2/1/2018).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Hutan kota yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Foto diambil Rabu (2/1/2018).
Telah tersedia tong sampah untuk sampah organik dan non-organik di setiap titik fasilitas hutan kota.

Baca juga: Simak 5 Hal Ini Sebelum Mengunjungi Hutan Kota Danau Cincin...

Selanjutnya, fasilitas kolam trembesi dibangun dengan dilengkapi air terjun mini serta bebatuan berukuran kecil dan sedang.

Suara gemercik air menambah suasana rindang dalam kawasan itu.

Kendati demikian, hutan kota itu tampak sepi.

Baca juga: Mengapa Tak Ada Pohon Buah di Hutan Kota Danau Cincin?

Fasilitas kolam trembesi di hutan kota, GBK dibangun dengan dilengkapi air terjun mini serta bebatuan berukuran kecil dan sedang. Foto diambil Rabu (2/1/2019). KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Fasilitas kolam trembesi di hutan kota, GBK dibangun dengan dilengkapi air terjun mini serta bebatuan berukuran kecil dan sedang. Foto diambil Rabu (2/1/2019).
Cofftea house pun masih tutup. Tak tampak aktivitas di sekitar cofftea house.

Hanya ada dua petugas pengamanan yang berjaga di akses pintu masuk hutan kota.

Salah satu petugas keamanan bernama Rizky mengatakan, kawasan hutan kota ramai pengunjung saat akhir pekan. Pengunjung biasanya didominasi keluarga yang membawa serta anak-anak.

Baca juga: Jambret Disebut Kerap Beraksi di Hutan Kota Danau Cincin

"Ramainya kalau Sabtu atau Minggu, Mbak. Kalau sekarang pasti sepi. Biasanya mereka olahraga dulu keliling GBK, terus istirahatnya di sini (hutan kota)," ucap Rizky kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com