BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Tarumajaya AKP Agus Rohmat mengatakan, Tim Gegana Polda Metro Jaya dikerahkan untuk bantu meneliti tanah di lahan kosong Desa Segara Makmur, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang menjadi tempat tiga bocah mengalami luka bakar.
"Itu Tim Gegana ikut cek menyusul ada informasi tanah diduga tercemar limbah. Sebelumnya mereka juga cek yang di Jakarta Utara tanah tercemar limbah. Jadi mereka cek juga yang di sini," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/1/2019).
Baca juga: Polisi Selidiki Pasir yang Buat Tiga Bocah Alami Luka Bakar di Bekasi
Agus menjelaskan, dikerahkannya Gegana karena tim itu juga memiliki kepentingan melaksanakan tugas terkait tanah yang diduga tercemar limbah minyak tersebut.
"Kan mereka punya bagian yang meneliti berkaitan limbah-limbah kimia begitu, mereka punya laboratorium juga, informasinya seperti itu," ujar Agus.
Adapun sebanyak enam personel dari Tim Gegana sudah mengambil sampel tanah di lahan kosong tersebut pada sore tadi.
Tanah tersebut nantinya akan diteliti untuk mencari tahu kandungan yang ada dalam tanah sehingga bisa menyebabkan anggota tubuh tiga bocah itu mengalami luka bakar.
Dengan begitu, kini sudah ada Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Tim Gegana Polda Metro Jaya yang meneliti tanah tersebut.
"Belum ada hasil sampelnya, masih diteliti," tutur Agus.
Sebelumnya diberitakan, tiga anak mengalami luka bakar saat mereka bermain di lahan kosong itu, Kamis (10/1/2019) lalu.
Dua dari tiga anak yang bernama Denda dan Raga terperosok ke dalam pasir di lahan itu.
Ketika itu juga, satu anak lainnya bernama Ramadan langsung menolong kedua temannya.
Baca juga: Tiga Bocah Alami Luka Bakar Usai Terperosok di Lahan Kosong di Bekasi
Usai selamat dari kejadian itu, ketiga anak tersebut langsung mengerang kepanasan pada bagian tubuh yang terperosok.
Denda dan Raga langsung dibawa ke RSUD Koja, sedangkan Ramadan dilarikan ke klinik terdekat.
"Dua temannya itu paling parah luka bakarnya, anak saya cuma bagian kaki saja tapi parah juga kayak disiram air panas, gelembung begitu," ujar Dwi Rahajeng, ibu dari Ramadan.
Dia beserta pihak keluarga bersyukur mendapat perhatian dari kepolisian setempat dan donatur yang membiayai perawatan anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.