Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jebolnya Tanggul di Jatipadang dan Rencana Normalisasi Kali Pulo

Kompas.com - 15/01/2019, 11:24 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah tanggul di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, jebol karena meluapnya air Kali Pulo pada Minggu (13/1/2019) malam.

Akibatnya, tiga RT pada kelurahan tersebut, RT 003, 004, dan 014 terendam banjir. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (14/1/2019) pagi, banjir yang merendam wilayah tersebut sudah surut.

Baca juga: Atasi Tanggul Jebol di Jatipadang, Turap Permanen Mulai Dibangun

Hanya saja terdapat lumpur cukup tebal dan beberapa pohon pisang tumbang berserakan.

Tampak petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) , petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan anggota Satpol PP saling membahu-membahu membereskan bekas lokasi banjir.

Terlihat juga masyarakat sekitar ikut membantu membersihkan bekas genangan banjir.

Baca juga: Tanggul Jebol di Jatipadang Akan Diturap Permanen


Kesaksian warga

Berdasarkan keterangan warga, tanggul tersebut jebol pada Minggu sekitar pukul 18.00.

"Pukul 18.00 bunyi duarr begitu. Saya lihat keluar, pertama air sebetis saya, terus sekitar 10 menitan air langsung gede (tinggi), saya suruh anak ke atas," kata Dahli, seorang warga yang tinggal tak jauh dari tanggul saat ditemui Kompas.com, Senin.

Dahli mengatakan, sebelum tanggul jebol, ia sedang duduk di ruang tamu bersama anaknya.

Setelah tanggul jebol, ia memerintahkan anak beserta anggota keluarga lainnya naik ke lantai dua rumahnya.

Baca juga: Banjir Bandang di Aceh Utara, 30 Warga Tak Bisa Pulang hingga 9 Tanggul Jebol

Penanganan Bekas Banjir Jati Padang oleh gabungan petugas SDA, PPSU, dan Satpol PP, Jakarta SelatanKOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Penanganan Bekas Banjir Jati Padang oleh gabungan petugas SDA, PPSU, dan Satpol PP, Jakarta Selatan
Derasnya arus banjir menyebabkan sepeda motornya yang terparkir tepat di depan rumah, terseret hingga beberapa meter dari posisi semula.

Suryadi, yang tinggal di sebelah rumah Dahli menyampaikan, ia harus menahan pintu rumahnya agar genangan air tidak terlalu banyak yang masuk ke rumahnya.

"Saya kemarin di dalam rumah, menahan pintu supaya (air) enggak masuk rumah," kata Suryadi.

Baca juga: Banjir Surut, Perbaikan Tanggul Jebol di Aceh Utara Mulai Dilakukan

Ketua RT 004 Syamsuri mengatakan, sebanyak 42 KK di wilayahnya terdampak tanggul jebol.


Penanganan pertama

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan bantuan dari TNI untuk membuat tanggul sementara. 

"Membuat cerucuk plus karung pasir buat menahan air sementara," ujar Holi.

Tanggul sementara berhasil menghentikan laju air pada pukul 00.00.

Baca juga: 8.000 Karung Pasir Disiapkan untuk Atasi Banjir dan Tanggul Jebol di Jakarta Utara

Barulah petugas PPSU membantu warga membersihkan rumah mereka yang terdampak banjir.


Akan dibuat tanggul permanen

Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan akan membangun dinding turap setinggi dua meter di lokasi jebolnya tanggul sebagai langkah antisipasi banjir jangka pendek.

Enam orang petugas dari Dinas SDA tenga membangun pondasi dari Tanggul Permanen di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan pada Selasa (15/1/2019).KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Enam orang petugas dari Dinas SDA tenga membangun pondasi dari Tanggul Permanen di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan pada Selasa (15/1/2019).
"Nanti kalau sudah surut, kami turap permanen dua meter, biar kuat," ujar Holi.

Holi menyampaikan, tanggul yang jebol merupakan buatan warga sekitar.

Baca juga: Tanggul Jebol, Jalan Penghubung Desa Sepanjang 1 Km Putus

Tanggul jebol disebabkan pembangunannya tidak sesuai dengan teknis pembangunan.

"Tanggul yang dibuat warga tidak teknis dan curah hujan juga tinggi," ucapnya.

Rencana normalisasi Kali Pulo

Untuk solusi jangka panjang, dibutuhkan normalisasi Kali Pulo agar banjir tidak terulang kembali.

"Jadi kami menyiapkan normalisasi kali ini, kan, tidak mudah. Dinas Sumber Daya Air harus membuat kajian teknis, penetapan trase untuk lebar kalinya, dan batas aman," kata Lurah Jatipadang Noviant Wijarnoko.

Setelah Dinas SDA membuat kajian teknis, pihaknya baru bisa menyosialisasikan relokasi kepada warga.

Baca juga: Tanggul Jebol, Warga Gelar Ronda Banjir Rob

Ia mengatakan, sudah pernah ada sosialisasi ke warga. Namun, pembebasan lahan tak kunjung terwujud.

"Kajian teknis kalau sudah keluar, baru kami sosialisasikan ke warga lagi. Nanti rumah mana yang kena, kena berapa," ujar Noviant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com