Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Pasar Barang Bekas di Samping Stasiun Kebayoran

Kompas.com - 21/01/2019, 21:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang biasa beraktivitas di sekitar Stasiun Kebayoran pasti tak asing lagi dengan pasar barang bekas di dekat stasiun.

Berbagai jenis barang dijual di sini, mulai dari sepatu, tas, jam, kipas angin, ponsel, baju, kaset, peralatan dapur, kaset, kamera, helm, hingga barang-barang antik.

Para pedagang menjajakan barang dagangannya di kedai-kedai semipermanen, pondok-pondok kayu, hingga di kolong flyover.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kebayoran Lama pada Senin (21/1/2019) siang membuat para pedagang menutupi barang dagangannya dengan plastik bening.

Baca juga: Pakai Bola Kristal dari Pasar Loak, Astronom Potret Rupa Bima Sakti

Pasar yang tak tertutup atap serta jalanan yang digenangi lumpur membuat pasar ini sepi pembeli pada siang itu.

Harga barang-barang bekas yang tentunya dijual dengan harga lebih murah dari barang baru itu menjadi daya tarik pasar ini.  

"Wah dulu saya beli sepatu ini mahal, sekarang sudah ada di sini saja, murah pula," ujar seorang warga yang kebetulan lewat dan melihat sebuah sepatu Adidas putih mirip dengan yang dimilikinya.

"Ya iya buk, namanya juga pasar loak," ujar Buyuang (59), si pedagang sepatu.

Kepada Kompas.com, Buyuang mengaku kerap bertemu pembeli yang mengatakan hal serupa. "Biasa pada bilang temannya beli jutaan, eh di sini dapat murah," kata dia.

Ia mengaku mendapatkan barang dagangannya dari pedagang lain yang mengantarkan sepatu-sepatu bekas tersebut.

Dia juga menerima apabila ada warga yang ingin menjual sepatu yang sudah tak terpakai.

"Ya sekarang jualan sudah enak, mau jualan barangnya sudah ada yang antar ke mari," ucap dia. 

Jenis sepatu yang dijual Buyuang cukup beragam, mulai dari sepatu sekolah, sepatu olahraga, pantofel, hingga sepatu boots terpampang di lapak miliknya.

"Harganya kalau sepatu sekolah paling murah Rp 75.000, kalau yang sepatu kerja, impor, bermerek bisa Rp 500.000-Rp 600.000," kata dia. 

Menurut dia, baik pedagang maupun pembeli harus jeli dalam berbelanja barang di pasar loak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com