Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Minta Pengelola Pasar Baru Bekasi Bersihkan Tempat Relokasi PKL

Kompas.com - 22/01/2019, 19:51 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasatpol PP Kota Bekasi Cecep Suherlan meminta pengelola Pasar Baru Bekasi membersihkan blok II yang menjadi tempat relokasi PKL Jalan Mohamad Yamin.

Sebab, lanjut dia, para PKL tidak mau direlokasi jika blok II belum dibersihkan dan ditata. Menurut dia, para PKL menilai blok II belum layak dijadikan tempat berjualan.

"Tempat relokasi itu kenapa pedagang tidak mau di situ, layak atau tidak. Harusnya ditata dulu dan dirapihin dulu,kalau perlu dibersihkan dulu semua, mana mau mereka dipindah ke situ," ujar Cecep saat dikonfirmasi, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Pengelola Pasar Baru Bekasi Pastikan Tempatnya Layak untuk Berjualan

Pihaknya berupaya negosiasi persuasif kepada para PKL agar mau direlokasi ke blok II sejak Selasa (15/1/2019).

Namun, lanjut dia, para PKL masih berdagang di Jalan Mohamad Yamin.

Pihaknya sudah berulang kali mengangkut barang dagangan PKL di jalan tersebut. Namun, PKL selalu kembali berjualan di Jalan Mohamad Yamin.

Baca juga: Bujuk PKL Mau Direlokasi, Pengelola Pasar Baru Bekasi Gratiskan Biaya Sewa Kios 6 Bulan

"Kalau menertibkan sehari selesai. Tadi saja saya angkutin, apa dengan cara itu terus, kan dia bilang saya tertibkan dan angkut. Nah saya enggak menjamin mereka (PKL) besok enggak dagang-dagang lagi," kata Cecep.

Adapun, para PKL masih nampak berjualan di Jalan Mohamad Yamin, samping Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat.

Satpol PP sudah menertibkan PKL untuk direlokasi ke blok II sejak Selasa lalu.

Baca juga: Begini Kondisi Area Relokasi PKL Pasar Baru Bekasi yang Dinilai Kotor

Hal ini dilakukan demi membuat Jalan Mohamad Yamin bersih dari PKL sehingga bisa dilalui kendaraan. 

Keberadaan para PKL membuat Jalan Mohamad Yamin tidak bisa dilalui kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com