Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pasar Baru Bekasi Pastikan Tempatnya Layak untuk Berjualan

Kompas.com - 22/01/2019, 12:20 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Manajer Operasional PT Bangun Bina Lestari Kencana (BBLK) Ine Herlina selaku pengelola Pasar Baru Bekasi mengatakan, pihaknya meminta Satpol PP Kota Bekasi untuk tegas terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menolak direlokasi ke blok II.

"Harusnya tegas giring-giring semua, tindak tegas (PKL) yang di luar harusnya seperti itu. Kami kan hanya memfasilitasi, di situ kan ada Satpol PP, Dishub, harusnya tegas angkut semua. Ada yang muncul lagi, angkut lagi, pasti jera juga," kata Ine saat ditemui di Pasar baru Bekasi, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: PKL Pasar Baru Bekasi Sebut Tempat Relokasi untuk Mereka Sempit dan Kotor

Adapun para PKL yang berjualan di Jalan Mohamad Yamin menolak direlokasi ke blok II karena menilai tempat relokasi itu tidak layak untuk berjualan.

Terkait hal itu, Ine menjelaskan, pihaknya sudah menata blok II dengan baik.

Listrik dan tempat sudah dirapikan. Dia menilai, blok II sudah layak digunakan PKL untuk berjualan.

"Sudah layak, listrik sudah nyala. Asal mau saja pedagangnya masuk, gratis lagi enam bulan. Sudah dicat juga," ujar Ine.

Oleh sebab itu, Ine berharap Satpol PP atau aparat terkait bisa tegas dengan PKL yang bandel tak mau direlokasi.

Menurut dia, tindak tegas menjadi cara yang harus dicoba untuk menertibkan PKL.

"Kami kan sudah sosialisasi oleh dinas terkait bahwa akan ada relokasi PKL ke blok II, jalan itu harus bersih. Karena dengan cara persuasif sudah, sosialisasi sudah, tinggal dengan keras tapi ada batasannya juga," tutur Ine.

Sebelumnya diberitakan, PKL yang kerap berjualan di Jalan Mohamad Yamin ditertibkan dengan direlokasi ke blok II sejak Selasa (15/1/2019).

Baca juga: Begini Kondisi Area Relokasi PKL Pasar Baru Bekasi yang Dinilai Kotor

Namun, para PKL menolak direlokasi karena kondisi blok II yang kotor dan dianggap tidak layak untuk dijadikan tempat berjualan.

Pihak Satpol PP terus bernegosiasi dan sosialisasi kepada para PKL tiap hari agar mau direlokasi demi membuat Jalan Mohamad Yamin bersih dan lancar.

Kehadiran para PKL membuat Jalan Mohamad Yamin lumpuh dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com