Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bujuk PKL Mau Direlokasi, Pengelola Pasar Baru Bekasi Gratiskan Biaya Sewa Kios 6 Bulan

Kompas.com - 20/01/2019, 10:23 WIB
Dean Pahrevi,
Krisiandi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Manajer Operasional PT Bangun Prima Lestari Kencana (BPLK) Ine Herlina selaku pengelola Pasar Baru Bekasi mengatakan, pihaknya akan menggratiskan biaya sewa kios enam bulan pertama di blok II bagi pedagang kaki lima yang bersedia direlokasi.

Itu menjadi tawaran dari pijak pengelola agar PKL bersedia pindah ke Pasar Baru. 

"Pedagang cuma dibebankan biaya retribusi per hari sebesar Rp 5.000-Rp 7.500 dan biaya listrik. Kita gratiskan biaya sewa enam bulan pertama," kata Ine saat dikonfirmasi, Minggu (20/1/2019).

Ine menambahkan, pihaknya juga sudah menuruti tuntutan para PKL terkait kondisi tempat relokasi yakni, di blok II yang sempit dan kurang penerangan.

Baca juga: PKL Pasar Baru Bekasi Sebut Tempat Relokasi untuk Mereka Sempit dan Kotor

"Kita juga sudah lengkapi fasilitas sesuai tuntutan mereka (PKL), dari luas kios sampai ketersediaan listrik," ujar Ine.

Dia pun heran dengan para PKL yang tetap enggan direlokasi padahal segala tuntutannya sudah dipenuhi. Ine menduga ada provokator yang mempengaruhi PKL sehingga sulit direlokasi.

Kendati demikian, Ine menyatakan, pihaknya akan terus menertibkan para PKL bersama Satpol PP Kota Bekasi agar tetap bisa direlokasi. Hal itu agar mengembalikan fungsi Jalan Mohamad Yamin yang selama ini lumpuh karena kerap digunakan PKL berjualan.

"Padahal kalau mereka berjualan di pinggir jalan lebih banyak pungutan. Jadi kita akan terus tindak tegas tiap hari," tutur Ine.

Baca juga: PKL Pasar Baru Bekasi Enggan Direlokasi Ke Tempat Baru

Sebelumnya diberitakan, PKL yang kerap berjualan di Jalan Mohamad Yamin ditertibkan dengan direlokasi ke blok II sejak Selasa (15/1/2019). Namun, para PKL menolak direlokasi karena kondisi blok II yang kotor dan dianggap tidak layak untuk dijadikan tempat berjualan.

Pihak Satpol PP pun terus bernegosiasi dan sosialisasi kepada para PKL tiap harinya agar mau direlokasi demi membuat Jalan Mohamad Yamin bersih dari PKL. Adanya para PKL membuat Jalan Mohamad Yamin lumpuh dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Kompas TV KPK hari ini memeriksa 5 orang anggota DPRD Kabupaten Bekasi terkait suap izin proyek Meikarta. Salah satu anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang diperiksa, Namat Hidayat, enggan berkomentar seusai diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com