DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut kemacetan di simpang Rumah Tahanan Militer (RTM) dalam tahap mengkhawatirkan.
Hal itu diungkapkan sekaligus menanggapi pemasangan lampu lalu lintas berbasis Area Traffic Control System (ATCS) di simpang Rumah Tahanan Militer (RTM) tahun 2019 dengan anggaran Rp 1,3 miliar, bersumber dari APBD 2019.
Baca juga: Anggarkan Lampu Lalu Lintas Rp 1,3 Miliar, Ini Penjelasan Dishub Depok
“Ya betul (mengkhawatirkan) untuk masalah kemacetan daerah itu, karena daerahnya perbatasan (DKI Jakarta),” ucap Idris di Balai Kota saat peresmian Depok Command Center, Rabu (23/1/2019).
Idris mengatakan, dibutuhkannya lampu lalu lintas berbasis ATCS karena banyaknya laporan masyarakat, mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi.
“Laporan dari masyarakat mengeluhkan dan pertimbangan dari bukti di lapangan serta kajian teman-teman Dishub yang memerlukan diselenggarakannya lampu lalu lintas berbasis ATCS,” ujar Idris.
Idris mengatakan, pemasangan 10 kamera CCTV di lampu lintas simpang RTM itu akan memudahkan Dinas Perhubungan mengendalikan kemacetan.
“Iya, kami bisa lihat (pantau) dari Command Center, namun yang mengendalikan tetap dari Dishub,” ucap Idris.
Baca juga: Dishub Depok Anggarkan Satu Lampu Lalu Lintas Senilai Rp 1,3 Miliar
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana menguraikan, anggaran Rp 1,3 miliar tersebut dipakai untuk memasang gelaran Fiber Optik dari simpang Pal hingga ke simpang RTM.
“Kemudian untuk biaya traffic light-nya, audio announcer, dan penggantian wall display atau TV di ruang ATCS sebanyak dua unit,” tutur Dadang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.