Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Kasus Order Fiktif, Go-Jek Ingin Jaga Citra Mitra Pengemudi

Kompas.com - 13/02/2019, 19:53 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - VP Corporate Affairs Go-Jek Indonesia Michael Say mengatakan, pihaknya melaporkan kasus order fiktif transportasi online untuk melindungi nama baik mitra Go-Jek.

Ia menyebut, kasus order fiktif itu terungkap setelah sistem pada perusahaannya mendeteksi adanya transaksi perjalanan fiktif.

"Sistem kami bisa mendeteksi (transaksi fiktif) itu sehingga kami ingin melindungi mitra. Makanya kami bekerja sama dan berkolaborasi dengan pihak Polda Metro Jaya biar pelaku atau sindikat-sindikat ini bisa cepat ditangkap," kata Michael di Polda Metro Jaya, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Order Fiktif Go-Jek Terungkap, Pelaku Bisa Transaksi 24 Perjalanan Per Hari

Menurut Michael, kasus order fiktif transportasi online itu merugikan pihak perusahaan lantaran harus membayar sebuah transaksi perjalanan fiktif.

Oleh karena itu, ia ingin memberikan efek jera kepada para tersangka sehingga tidak bermunculan lagi kasus order fiktif.

"Ini penting diberitakan untuk menimbulkan efek jera, karena pada intinya sejak kami beroperasi, mitra kami menjadi bagian penting dari ekosistem Go-Jek," ujar Michael.

"Kalau ditanya kerugian, belum bisa kami sebutin karena proses hukum masih berjalan. Tapi kalau dibilang kerugian paling besar itu citra mitra kami," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka kasus order fiktif transportasi online berinisial RP (30), CA (20), RW (24), dan KA (21) pada Selasa (12/2/2019) di Jelambar, Jakarta Barat.

Masing-masing tersangka memiliki 15-30 akun ojek online yang dapat melakukan transaksi perjalanan sebanyak 24 kali dalam satu hari.

Baca juga: Order Fiktif Go-Jek, Pelaku Raup Untung Rp 10 Juta Per Hari

Dalam 24 kali perjalanan itu, satu akun Go-Jek bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp 350.000.

Sehingga, Argo menyebut masing-masing tersangka bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp 10 juta dalam satu hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com