Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Jualan Cilok, Bocah Yatim Piatu di Tangsel Tetap Bersekolah

Kompas.com - 14/02/2019, 17:13 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Muhammad Saputra, seorang anak berusia 12 tahun ini harus berjuang mencari nafkah untuk keluarga usai kedua orangtuanya meninggal pada 2018 silam.

Dengan menggunakan sepeda, Putra berkeliling sambil menjual cilok buatan Ratini tetangganya.

Meski berjualan cilok, Putra tak meninggalkan bangku sekolah. Saat ini duduk di kelas 3 SDN Jurang Mangu Timur I, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Melihat umurnya yang sudah 12 tahun, Putra seharusnya sudah kelas 6 SD.

"Sempat putus sekolah waktu bapak sakit, jadinya berhenti. Jadi kelas 3 lagi, ketinggalan pelajaran," kata Siti Juleha (17), kakak Putra kepada Kompas.com saat mengunjungi rumahnya di Jalan Cikini Dalam, Juramangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Kisah Putra, Bocah Yatim Piatu yang Hidupi Keluarga dengan Jualan Cilok

Saat itu Putra terpaksa mencari uang dengan cara mengamen di kawasan Ciledug.

"Sering kak lagi ngamen gitu disangka ada bosnya, padahal mah ngamen sehari-hari buat makan, bantuin kakaknya buat beli susu," ujar Leha sambil menggendong adik kecilnya yang baru berusia 10 bulan.

Setelah ayahnya meninggal pada Mei 2018 lalu, barulah Putra berjualan cilok yang dibuat tetangganya. Ayah putra meninggal akibat sakit paru-paru. Sedangkan ibunya meninggal setelah melahirkan adiknya yang paling kecil.

Kakanya Leha tidak bekerja karena harus menjaga adik bungsu yang kini berusia 10 bulan. Leha dan putra juga memiliki adik yang masih TK.

Keluarga Kecil Putra, Bocah 12 Tahun Yang Harus Berjualan Cilok Sepeninggalan Orang Tuanya KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Keluarga Kecil Putra, Bocah 12 Tahun Yang Harus Berjualan Cilok Sepeninggalan Orang Tuanya

Akhirnya bisa sekolah lagi

Melihat Putra yang terpaksa putus sekolah untuk berjualan cilok, ibu-ibu di lingkungan rumahnya tergerak hatinya untuk membantu. Mereka mengusulkan kepada para relawan-relawan untuk bersedia membantu Putra bisa sekolah kembali.

Akhirnya, sebuah organisasi non-pemerintah bernama Sekolah Relawan di Depok menghampiri kediaman Putra dan menawarinya untuk bersekolah kembali.


Seluruh keperluan Putra untuk bisa kembali mendapatkan pendidikan yang layak dibiayai oleh relawan tersebut. Putra mengaku senang akhirnya bisa bersekolah kembali.

"Senang, bisa ketemu teman-teman lagi," kata Putra sambil tersenyum sumringah.

Baca juga: Kisah Soleh, 15 Tahun Keliling Jakarta Tawarkan Jasa Solder Panci

Meskipun lebih tua dari teman-temannya yang lain, ia tak malu dan tetap semangat untuk datang ke sekolah setiap harinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com