Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Lahan TPA Burangkeng Bekasi Terbentur RTRW

Kompas.com - 14/02/2019, 19:03 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala UPTD Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Maulan mengatakan, daya tampung sampah di TPA Burangkeng saat ini sudah berlebih dengan ketinggian gunung sampah mencapai 20 meter.

Maulan mengatakan, TPA Burangkeng yang memiliki luas lahan 11,6 hektare ini sudah kelebihan muatan sejak 2014.

Terdapat empat zona di TPA yakni, zona A, B, C, dan D yang tiap harinya menampung 800 ton sampah dari wilayah Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Warga Sekitar TPA Burangkeng Tak Dapat Uang Kompensasi, Ini Penjelasan Pemkab Bekasi

"Seluruhnya 11,6 hektar, sudah overload dari tahun 2014, tetapi belum bisa perluasan," kata Maulan saat dikonfirmasi, Kamis (14/2/2019).

Maulan mengatakan, Pemkab Bekasi berupaya menambah luas lahan TPA Burangkeng.

Namun, lanjut dia, hal itu terbentur Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dirancang Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bekasi yang menyatakan bahwa luas lahan TPA Burangkeng 11,6 hektare.

Baca juga: Warga Sekitar TPA Burangkeng Bekasi Keluhkan Ketiadaan Fasilitas Kesehatan

Padahal, masih banyak lahan kosong di sekitar TPA yang bisa dimanfaatkan.

"Walaupun banyak tanah kosong, kan, itu punya orang. Dulu tahun 2014 anggaran sudah ada, tetapi karena terkunci RTRW, jadi kami enggak bisa beli tanah itu padahal warga sudah siap, itu karena belum direvisi aja," ujar Maulan.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dodi Agus mengatakan, saat ini pihaknya hanya merapikan gunungan di tiap zona agar tetap bisa digunakan untuk menampung sampah.

Baca juga: Warga Sekitar TPA Burangkeng Bekasi Minta Penataan Lingkungan hingga Uang Bau

Pembuangan sampah dilakukan bergantian merata di tiap zona.

"Misalnya kalau zona A sudah memenuhi kapasitas, maka kami pindah tampung sampah ke zona B. Di zona A kami rapikan, agar bisa menampung sampah lagi, begitu seterusnya di setiap zona," tutur Dodi.

Saat ini, pengolahan sampah di TPA Burangkeng masih menggunakan cara tradisional yakni menimbun permukaan sampah dengan tanah agar tidak mengeluarkan bau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com