JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, selain mengandung logam berat, kerang hijau dari Teluk Jakarta juga diberi pewarna non-makanan.
Karena itu, kerang hijau dari Teluk Jakarta tidak layak dikonsumsi.
"Selain udah memang logam beratnya tinggi, juga kadang-kadang diwarnai dengan warna yang tidak untuk dimakan," ujar Darjamuni di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).
Baca juga: Pemprov DKI Kesulitan Cegah Penjualan Kerang Hijau dari Teluk Jakarta
Darjamuni menyampaikan, kerang hijau merupakan biota laut yang menyaring segala zat di sekitarnya. Hal inilah yang membuat kerang hijau beracun.
"Kerang itu kan diam, enggak bisa berenang, enggak bisa kabur. Jadi, kerang ngisap aja makanan, itu yang membuatnya terakumulasi logam yang begitu tinggi," kata dia.
Darjamuni pun mengimbau warga untuk tidak mengonsumsi kerang hijau dari Teluk Jakarta.
"Kami tetap sosialisasi, jangan mengonsumsi kerang hijau Teluk Jakarta," ucap Darjamuni.
Baca juga: Kerang Hijau dari Teluk Jakarta Beracun, Tak Layak Dikonsumsi
Sebelumnya, Guru Besar Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Etty Riani menyebutkan, ikan dan kerang di Teluk Jakarta bahaya dikonsumsi karena banyaknya senyawa beracun dan berbahaya di Teluk Jakarta yang dapat merusak organ hewan-hewan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.