Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Masih Marak Begal, Polisi Imbau Masyarakat Waspada jika Jalan Sendiri

Kompas.com - 05/03/2019, 14:11 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tiga orang begal ditangkap Polresta Depok pada Sabtu (2/3/2019) pukul 02.00 WIB. Mereka adalah MR (14), Yahya (20), dan Sulistiono (22).

Sulis, salah satu pelaku begal mengaku mengincar masyarakat yang berjalan sendirian di tempat yang sepi.

Ngeliatin saja kalau warga yang kondisinya sendiri. Kalau ramai-ramai tidak berani,” ucap Sulis di Polresta Depok, Selasa (5/3/2019).

Para pelaku begal ini membawa senjata tajam untuk menakut-nakuti warga yang hendak menjadi sasarannya.

“Saya hanya nakut-nakutin doang, dikeluarin doang celuritnya buat nodong ponsel ke korban. Tidak ngelukain korban,” ucapnya.

Baca juga: Tiga Begal di Depok Diringkus Polisi, Salah Satunya di Bawah Umur

Ponsel yang berhasil diambilnya dijual melalui online dengan harga yang bervariasi.

“Saya jualnya di online terus hasilnya dibagi rata ke teman-teman yang lainnya,” ujarnya.

Wakapolresta Depok AKBP Arya Perdana mengimbau agar masyarakat tidak keluar rumah sendirian saat malam hari.

“Sebenarnya kalau tidak ada keperluan mendesak tidak usah keluar rumah. Jaga diri sendiri, tidak usah keluar kalau tidak ada kepentingan. Tidak usah nongkrong-nongkrong,” ujarnya.

Apabila berjalan sendirian, masyarakat diharapkan waspada dan tidak memamerkan barang-barang yang dipunya.

“Kalau bisa jangan berada di tempat-tempat yang sepi dan gelap. Jangan juga pamerkan barang-barang yang dipunya. Itu memancing orang berbuat jahat,” ujarnya.

Menurut Arya, biasanya para pelaku begal mempunyai motif yang beragam. Salah satunya kebutuhan ekonomi dan pergaulan.

“Pelaku motifnya macam-macam, ada yang melakukan kejahatan karena mabuk, karena kebutuhan ekonomi, karena kebiasaan (nongkrong) juga,” ujarnya.

Ia berharap Pemerintah Kota Depok dapat memasang CCTV di tempat-tempat yang gelap dan sepi.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Ditusuk Begal di Jalan Daan Mogot Jakarta Barat

“Coba kalau semua gedung punya CCTV yang keluar, kami siapkan server, kami awasi, kalau ada kejadian pasti bisa ketahuan pelakunya. Penangkapan kejahatan jadi lebih mudah,” tuturnya.

Tiga orang begal ditangkap Polresta Depok pada Sabtu lalu pukul 02.00 WIB. Mereka adalah MR (14), Yahya (20), dan Sulistiono (22).

Pengakuan para pelaku, mereka telah melakukan aksinya sebanyak lima kali di sejumlah daerah yang ada di Cimanggis, Depok.

Saat ini, mereka masih ditahan di Polsek Cimanggis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com