JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga kini tetap berencana melepas saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk.
Pelepasan saham sebesar 26,25 persen di Delta Djakarta merupakan janji kampanye Anies dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017.
Baca juga: Fraksi PDI-P Minta Anies Berikan Kajian Pelepasan Saham PT Delta Djakarta
Anies ingin menjual saham di perusahaan bir itu dan mengalihkan dananya untuk pembangunan. Anies tampak tak merasa rugi jika saham di badan usaha milik daerah (BUMD) itu dijual.
Samakan dividen Delta dengan pajak Alexis
Menurut Anies, dividen yang diberikan Delta Djakarta per tahun hampir sama dengan pajak tempat hiburan Alexis sebelum ditutup.
Pemprov DKI Jakarta tak merasa pendapatan pajak berkurang signifikan setelah menutup Alexis.
Karena itu, Pemprov DKI juga tidak akan merasa kehilangan banyak pendapatan daerah jika melepas kepemilikan saham di Delta Djakarta.
"Dividen dari saham ini (Delta Djakarta) per tahun rata-rata Rp 38 miliar, itu ekuivalen dengan pajak yang dibayarkan tempat hiburan Alexis, kira-kira Rp 36 miliar. Alexis ditutup, enggak terasa tuh di Jakarta," ujar Anies, Jumat (8/3/2019).
Anies menyampaikan, dividen Rp 38 miliar dari Delta Djakarta sangat kecil dibandingkan nilai APBD DKI Jakarta 2019 yang mencapai Rp 89 triliun.
Pemprov DKI Jakarta, kata Anies, akan mendapatkan uang sekitar Rp 1,2 triliun jika menjual saham di Delta Djakarta.
Namun, jika saham itu tetap dipertahankan, lanjut dia, Pemprov DKI baru bisa mendapatkan dividen Rp 1,2 triliun dari Delta Djakarta dalam waktu 40 tahun.
"Sekarang kalau ditutup, maka kami dapat uang Rp 1,2 triliun," kata Anies.
Rp 1,2 triliun untuk pembangunan
Anies berencana menggunakan uang hasil penjualan saham Delta Djakarta sebesar Rp 1,2 triliun untuk pembangunan.
Menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta bisa membangun banyak jaringan baru air bersih dengan uang tersebut.
"Saya rasa Jakarta lebih butuh air bersih, bukan air beralkohol. Itu kebutuhan Jakarta hari ini. Kalau (hasil penjualan saham) itu dipakai, (bisa bangun) minimal 100.000 sambungan baru air bersih," ucapnya.
Baca juga: Rencana Pemprov DKI Lepas Saham Bir Menyeruak Lagi, Ini Kata PT Delta Djakarta
Uang hasil penjualan saham di Delta Djakarta, lanjut Anies, bisa juga digunakan untuk membangun banyak gedung sekolah atau membeli bus-bus baru.
Di menyebut uang Pemprov DKI itu akan lebih bermanfaat dibandingkan terus-menerus ditanam di Delta Djakarta.
"Kami bisa membangun lebih dari 100 sekolah seperti ini dengan dana yang ada itu, bisa dapat 240 bus," tutur Anies.
Harapan Anies
Anies berharap DPRD DKI Jakarta menyetujui rencana pelepasan saham Pemprov DKI di Delta Djakarta. Pemprov DKI diketahui tidak bisa melepas aset negara tanpa persetujuan DPRD DKI.
"Kita harap Dewan akan menyetujui, dan Dewan pertanggungjawabkan pada rakyat karena mereka adalah wakil rakyat," kata Anies.
Anies sebenarnya telah menyurati DPRD DKI Jakarta untuk mengajukan pelepasan saham di Delta Djakarta pada Mei 2018. Namun, surat itu hingga kini tak direspons legislatif.
Pro-kontra di DPRD
Rencana Anies tersebut menuai pro dan kontra di DPRD DKI.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menolak rencana Anies dengan alasan Delta Djakarta memberi keuntungan bagi keuangan daerah.
"Salahnya Delta tuh apa sih PT itu? Saya tetap berprinsip, enggak ada yang merugikan untuk pemerintah daerah, apalagi yang dikatakan setahun dapat Rp 50 miliar," ujar Prasetio, Senin (4/3/2019).
Baca juga: Anies Ingin Lepas Saham PT Delta Djakarta, Bestari Ingatkan Keterlibatan DPRD
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana justru mendorong Anies melepas saham itu agar Pemprov DKI tidak memiliki konflik kepentingan dan lebih leluasa mengatur peredaran minuman keras di Jakarta.
"Saya pribadi mendukung Pemprov melepas sahamnya di PT Delta karena tugas dari pemerintah itu bukanlah menjual atau mengedarkan minuman keras kepada warganya, tapi justru menjadi regulator dalam kerangka mengatur peredaran minuman keras di tengah-tengah masyarakat," kata Triwisaksana.
Fraksi PDI-P DPRD DKI meminta Anies memberikan kajian soal rencana pelepasan saham di Delta Djakarta. Fraksi Nasdem mempertanyakan kejelasan alasan Anies ingin melepas saham Pemprov DKI di perusahaan itu.
Sementara Fraksi PKS DPRD DKI mendukung rencana Anies itu. Menurut Fraksi PKS, uang hasil penjualan saham di Delta Djakarta bisa digunakan untuk program pemenuhan kebutuhan rakyat kecil.
Kata Anies soal penolakan DPRD
Anies meminta warga menanyakan rencana pelepasan saham Pemprov DKI di Delta Djakarta kepada para calon anggota DPRD DKI Jakarta yang mengikuti Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Dia meminta warga menanyakan pandangan calon anggota legislatif (caleg), apakah para caleg mendukung rencana pelepasan saham itu atau sebaliknya.
"Bulan depan pileg, silakan ditanyain saja para caleg itu, Anda mau milih Rp 1,2 triliun dipakai untuk memajukan dunia peralkoholan atau mau dipakai untuk memajukan air bersih untuk rakyat," kata Anies.
Anies menyampaikan, pandangan para caleg soal saham di Delta Djakarta bisa menjadi bahan warga Jakarta menilai para calon wakil rakyat mereka.
Penilaian itu kemudian bisa menjadi referensi warga untuk memilih caleg pada pemilihan umum 17 April 2019.
"Saya mengundang pada semua warga saja untuk me-review caleg-calegnya. Itu lebih penting," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.