Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pelanggaran Munajat 212, Fadli Zon dan Neno Warisman Tak Penuhi Undangan Bawaslu

Kompas.com - 11/03/2019, 18:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terlapor kasus dugaan pelanggaran Pemilu dalam acara Munajat 212, Fadli Zon dan Neno Warisman, tidak memenuhi undangan klarifikasi dari Bawaslu DKI Jakarta, Senin (11/3/2019).

Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi memastikan keduanya akan diundang kembali untuk memberikan klarifikasi karena tak kunjung datang hingga Senin petang.

Baca juga: Dugaan Pelanggaran Pemilu di Munajat 212, Bawaslu Akan Panggil FPI DKI

"Untuk Pak Fadli Zon kenapa tidak hadir, menurut informasi stafnya mereka berada di luar negeri, yaitu di Mesir. Untuk Neno Warisman mereka tidak ada informasi," kata Puadi kepada wartawan.

Puadi menuturkan, Bawaslu DKI menjadwalkan Fadli akan memberikan klarifikasi pada Senin (18/3/2019) pekan depan.

Sementara itu, Neno Warisman akan kembali diundang pada Rabu (13/3/2019) lusa. Pemanggilan tersebut adalah pemanggilan ketiga bagi keduanya.

"Kami di DKI belum menemukan terlapor pada posisi dipanggil kemudian dia tidak hadir tiga kali. Biasanya dua kali (diundang) dia menghadiri undangan," ujar Puadi.

Puadi menambahkan, pada Rabu lusa Bawaslu juga akan mengundang Lembaga Dakwah Front Pembela Islam (FPI) sebagai salah satu penyelenggara Munajat 212.

Baca juga: MUI DKI: Munajat 212 Bukan Tanggung Jawab Kami

Seperti diketahui, Fadli Zon dan Neno Warisman beserta Zulkifli Hasan dan MUI DKI Jakarta dilaporkan terkait dugaan pelanggaran Pemilu dalam acara Munajat 212.

Zulkifli Hasan telah memberikan klarifikasi pada Selasa (5/3/2019) lalu, sedangkan MUI DKI telah memenuhi undangan Bawaslu DKI Jakarta pada Senin pagi tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com