"Ya kita tinggal buang dekat rumah juga enggak masalah kan kita dekat TPA tempat sampahnya. Sama aja baunya, Mas," ujar Sariyah.
Baca juga: Warga Sekitar TPA Burangkeng Tuntut Kompensasi Rp 270 Ribu Per KK
Harapan warga
Tuntutan warga Desa Burangkeng agar Pemkab Bekasi memberikan perhatian khusus pun sudah dilakukan bertahun-tahun. Namun hal itu tak pernah ditanggapi Pemkab Bekasi.
Sariyah mengatakan, dirinya berharap Pemkab Bekasi bisa merealisasikan kemauan warga terkait pemberian kompensasi berupa uang Rp 270 ribu per KK.
Menurut dia, kompensasi itu bisa sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang hidup berdampingan dengan TPA.
"Dari saya kecil TPA sudah ada, cuma enggak kayak gunung begini. Makin lama makin menggunung dan baunya makin parah. Saya setuju kalau warga tuntut kompensasi uang itu. Lumayan, Mas buat beli kebutuhan, kaya obat nyamuk itu kan perlu, biar enggak ada lalat juga," ujar Sariyah.
Hal senada juga dikatakan Tuti, warga RW 01. Dia mengatakan, sudah cukup lama warga merasakan bau sampah tapi tanpa ada perhatian yang lebih dari Pemkab Bekasi. Menurutnya wajar jika warga Desa Burangkeng unjuk rasa dan menuntut kompensasi berupa uang.
"Saya setuju sekali lah, kita ini sudah lama enggak diperhatiin sama pemerintah. Hidup dengan sampah, tapi TPA-nya tuh liat enggak tertata, kita tetap minta kompensasi uang jika tidak ya tetap ditutup ini TPA," tutur Tuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.