Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MEGAPOLITAN] Anies Berterima Kasih ke Sutiyoso hingga Ahok | Cerita Sutiyoso soal Mimpi MRT

Kompas.com - 25/03/2019, 08:53 WIB
Egidius Patnistik

Editor

1. MRT Jakarta Diresmikan, Anies Berterima Kasih ke Sutiyoso hingga Ahok

Presiden Joko Widodo meresmikan transportasi publik moda raya terpadu ( MRT) Jakarta Fase I di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019) kemarin.

Dalam peresmian itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada sejumlah gubernur DKI pendahulunya.

"Izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada para gubernur yang telah ikut mengawal dan mendorong proses MRT ini," kata Anies saat memberikan sambutan.

Anies kemudian menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hingga Djarot Saiful Hidayat.

"Para gubernur pendahulu saya, yaitu Bapak Sutiyoso, Gubernur Fauzi Bowo, Gubernur Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Djarot Saiful Hidayat," katanya.

Lanjutan berita ini bisa dibaca di: MRT Jakarta Diresmikan, Anies Berterima Kasih ke Sutiyoso hingga Ahok

2. Cerita Sutiyoso soal Mimpinya 15 Tahun Lalu Ingin Bangun MRT Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menceritakan kisahnya 15 tahun lalu saat mulai merealisasikan proyek MRT.

"Pada tahun 2003 saya sudah berpikir bagaimana atasi macet saat itu. Sebab dalam survei yang dilakukan pakar transportasi, saat itu hanya 20 persen kendaraan umum di Jakarta. Sisanya sebesar 80 persen merupakan kendaraan pribadi," kata Sutiyoso, kemarn saat menghadiri persmian MRT.

Ia memaparkan, persentase tersebut belum termasuk kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta dari kota-kota sekitar. Maka saat itu Sutiyoso mengambil langkah untuk studi banding ke beberapa kota di luar negeri, salah satunya adalah Bogota, Ibu Kota Kolombia.

"Saya belajar dari sana, dan bahkan datangkan pakar asal Bugota untuk bekerja bersama pakar transportasi kita. Mengapa Bogota? Karena negara ini persis seperti Jakarta semrawutnya. Tapi mereka bisa selesaikan masalah itu dengan membuat kendaraan umum yang representatif," kata Sutiyoso.

Kendaraan umum representatif menurut Sutiyoso adalah kendaraan pengangkut massal yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau. Saat itu, lanjut Sutiyoso, ia membuat 4 perencanaan kendaraan umum representatif.

Sutiyoso juga memberi alasan tentang lamanya proses pembangunan MRT.

"Memang tidak bisa cepat, karena ada risetnya lama. Harus mencari tahu apakah tipe tanah di Jakarta cocok untuk dibangun MRT, lalu mencari investor, sebab ini proyek dengan nilai investasi besar," terangnya.

Lanjutan berita ini silakan baca di: Cerita Sutiyoso soal Mimpinya Bangun MRT Jakarta 

3. Jokowi Perintahkan Gubernur Anies Bangun MRT Jakarta Fase 3 Tahun Ini

Petugas membantu seorang penyandang disabilitas naik ke kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi, Minggu hari ini.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Petugas membantu seorang penyandang disabilitas naik ke kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi, Minggu hari ini.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membangun MRT Jakarta Fase III atau koridor timur-barat pada tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com