Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tarif MRT Rp 8.500 Sangat Murah dan Terjangkau, Semoga Masyarakat Beralih..."

Kompas.com - 25/03/2019, 21:17 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - DPRD DKI memutuskan tarif moda raya terpadu (MRT) Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) Rp 8.500 Light Rail Transit (LRT) dari Velodrome sampai Kelapa Gading Rp 5.000.

Salah seorang warga, Valentina Sitorus (24) menilai tarif tersebut sangat murah. Ia berharap banyak masyarakat yang mau beralih gunakan kendaraan umum.

"Itu sangat murah dan terjangkau. Semoga bisa membuat masyarakat beralih ke transportasi umum," kata Valentina, Senin (25/3/2019).

Baca juga: Tarif MRT Rp 8.500, YLKI Sebut Sesuai Kemampuan Membayar Konsumen

Meski begitu, Valentina berharap tarif murah ini tak membuat perawatan fasilitas MRT dan LRT menurun. 

"Meski tarifnya murah semoga perawatan fasilitasnya tetap baik. Supaya tidak kelihatan kokoh diawal aja, tapi seterusnya," tambah Valentina.

Warga lainnya, Florencia (26) juga setuju dengan tarif tersebut. Namun, dia berharap masyarakat tetap menaati segala peraturan yang ada.

"Jangan karena murah jadi enggak patuh aturan. Justru dengan murah itu masyarakat harus mematuhi aturan yang ada supaya fasilitas tetap bersih dan enggak rusak," sebutnya.

Baca juga: Asalkan Tarif MRT Tidak Lebih dari Rp 10.000, Orang Jakarta Masih Bisa

Hal senada dikatakan Bagus (25). Menurut dia, meski masih lebih mahal ketimbang KRL, naik MRT tidak membuatnya merasa rugi karena didukung fasilitas yang baik.

"Kalau dibanding harga KRL ya memang lebih mahal, tapi dengan fasilitasnya yang lebih canggih, dan bersih, serta jangkauannya ke lokasi strategis, saya enggak keberatan sih," ujarnya.

Sebagai informasi penentuan tarif tersebut menurut Ketua DPRD Prasetio Edi merupakan titik tengah antara harga yang diajukan Pemprov DKI dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ).

"Kajian dari DKTJ tadi saya padukan dengan BUMD, nanti tabel dari eksekutif, dari halte ke halte kan nanti berubah kalau kemarin Rp.1.000, kemarin mungkin berubah. Nanti kami rapat lagi dengan MRT, untuk per tabelnya," ujar Prasetio.

Namun, menurut Sekretaris Daerah DKI Saefullah, harga tersebut masih bisa berubah. Sebab, belum ada penentuan tarif untuk MRT antarstasiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com