Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Aplikasi Qlue di Jakarta?

Kompas.com - 29/03/2019, 06:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi Qlue sempat menjadi primadona warga Jakarta untuk mengadukan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar rumah mereka.

Lewat aplikasi itu, mereka bisa melaporkan adanya jalan rusak, selokan mampet, hingga tumpukan sampah agar nanti bisa diatasi petugas terkait dalam waktu singkat.

Namun, pamor Qlue meredup kala pemerintahan Provinsi DKI Jakarta berganti nakhoda dari Djarot Saiful Hidayat ke Anies Baswedan.

Pada Maret 2018, Sandiaga Uno, wakil Anies ketika itu, mengakui jumlah laporan melalui Qlue berkurang setelah ia dan Anies menjabat. Namun, saat itu Sandiaga tidak mengungkap alasannya.

Dua tahun berselang CEO sekaligus Founder Qlue Rama Raditya membeberkan penyebab turunnya jumlah laporan pascapergantian gubernur Jakarta.

Baca juga: Qlue Masih Jadi Andalan Warga DKI Kirim Aduan

Rama mengatakan, saat itu banyak warga Jakarta yang enggan melapor lewat Qlue karena menganggap laporannya tidak akan ditindaklanjuti.

"Laporan Qlue sendiri bisa dibilang di (tahun) 2017 itu nge-drop karena orang berpikir dengan ganti gubernur itu gubernur tidak tindak lanjut lagi laporan," kata Rama dalam acara Smart Citizen Day, Kamis (28/3/2019) kemarin.

Akan tetapi, jumlah aduan yang masuk ke Qlue berangsur-angsur meningkat pada 2018. Sebab, masih ada pengguna yang bertahan di Qlue dan mendapati bahwa aduan-aduan yang mereka kirimkan tetap ditindaklanjuti Pemprov DKI Jakarta.

Rama melanjutkan, saat ini Qlue masih masih menjadi andalan warga Jakarta untuk mengadukan permasalahan perkotaan yang mereka alami.

"Kanal dari pelaporan itu banyak, ada delapan. Kami lihat total setiap bulan orang melapornya itu 90 persen masih melapor di Qlue," ujar Rama.

Rama menjelaskan, persentase aduan lewat Qlue yang ditindaklanjuti cukup tinggi yaitu berada di angka 87 persen dengan nilai rata-rata bintang empat.

Baca juga: Anies: Pengaduan Warga Bisa Lewat Medsos Lain, Tak Hanya Lewat Qlue

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, Qlue hanyalah salah satu kanal pengaduan masyarakat. Anies menyebutkan, masyarakat kini punya banyak pilihan untuk mengadu, termasuk lewat media sosial.

"Jadi misalnya warga yang menggunakan Twitter bisa menggunakan Twitter, bisa lewat FB, Instragram, saluran pengaduan sekarang dibuat ada 8 dengan begitu maka tidak harus menggunakan satu channel saja, bisa channel apa saja, boleh," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, kemarin.

Rama tak mempermasalahkan ucapan Anies. Menurut Rama, satu aplikasi saja memang tidak cukup untuk menampung segala permasalahan yang ada di Jakarta.

"Yang penting adalah bagaimana government bisa menggunakan informasi dari aplikasi-aplikasi ini, sensor-sensor ini untuk pengembangan kotanya," ujar Rama.

Saat ini Qlue telah bermitra dengan sedikitnya 15 pemerintah kota dan kabupaten, 17 kepolisian daerah, serta sejumlah perusahaan pengembang perumahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com