Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewujudkan "Zero Waste" di MRT Jakarta

Kompas.com - 08/04/2019, 13:55 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai moda transportasi publik baru, MRT Jakarta tak hanya menghadirkan transportasi berkelas internasional.

Lebih dari itu, MRT Jakarta berupaya mengampanyekan "zero waste" atau bebas sampah.

Pada awal operasional, MRT Jakarta sempat dihadapkan dengan perilaku warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya di area stasiun.

Baca juga: Blok M yang Kembali Menggeliat Berkat MRT...

Berikut berbagai cara mewujudkan zero waste oleh PT MRT Jakarta: 

Tak sediakan tempat sampah

Tempat sampah adalah salah satu benda yang wajib tersedia di setiap fasilitas publik.

Namun, hal tersebut tidak berlaku di stasiun dan kereta MRT. 

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengungkapkan alasan pihaknya tidak menempatkan tempat sampah di stasiun MRT.

Baca juga: Mengapa PT MRT Tak Sediakan Tempat Sampah di Stasiun?

"Policy kami memang tidak menempatkan tempat sampah karena kami mau mengedukasi untuk jaga kebersihan. Kalau ada tempat sampah, orang akan cenderung untuk makan di dalam stasiun," kata William, Jumat (29/3/2019).

llustrasi naik MRT bawa sepeda lipat.KOMPAS/ INDIRA PERMANASARI llustrasi naik MRT bawa sepeda lipat.
Sebenarnya di stasiun MRT terdapat tempat sampah, tetapi hanya ditempatkan di toilet.

"Ada tempat sampah, tetapi diletakkan di toilet, bukan di stasiun. Kami mengajak masyarakat membudayakan jangan bawa sampah ke MRT," ujarnya. 

Baca juga: Alasan PT MRT Tak Sediakan Tempat Sampah Dalam Stasiun

Ia mengimbau warga menyimpan sampahnya dan tidak membuangnya di area stasiun.

"Kalau punya sampah, masukkan dulu ke kantong atau tas. Keluar dari MRT dan stasiun baru cari tempat sampah. Sejauh ini proses edukasi berjalan baik dan sudah mulai kelihatan," ucap William.

Dilarang makan dan minum

PT MRT Jakarta juga melarang penumpang makan dan minum di stasiun maupun kereta MRT, kecuali di gerai ritel yang tersedia.

Stasiun MRT Chinatown di Singapura, Minggu (31/3/2019). Sejumlah hawker centre atau pujasera di SIngapura dapat dengan mudah diakses karena lokasinya yang berdekatan dengan stasiun-stasiun MRT. KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTRA Stasiun MRT Chinatown di Singapura, Minggu (31/3/2019). Sejumlah hawker centre atau pujasera di SIngapura dapat dengan mudah diakses karena lokasinya yang berdekatan dengan stasiun-stasiun MRT.
Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, penumpang yang kedapatan makan atau minum akan langsung dipersilakan keluar. 

"Untuk nanti, kalau jelas kelihatan makan, kami persilakan untuk keluar dari kereta. Kami persilakan keluar dari stasiun," kata Kamaluddin, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Minimalisasi Tempat Sampah di Stasiun, PT MRT Harap Penumpang Tak Makan-Minum 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com