Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Warga Kampung Apung kepada Siapa Pun Presiden yang Terpilih...

Kompas.com - 11/04/2019, 20:36 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai Harapan digantungkan warga Kampung Apung, Cengkareng, Jakarta Barat kepada siapa pun calon presiden yang terpilih dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang.

Warga bernama Lina (39) misalnya, ia berharap fasilitas mandi cuci kakus (MCK) di Kampung Apung ditambah.

Lina lahir dan besar di Kampung Apung yang semula bernama Kampung Teko itu.

Dinamakan Kampung Apung karena kawasan seluas 3 hektar dan dihuni 200 kepala keluarga (KK) itu terendam air seolah-olah mengapung.

Pada tahun 1988, ada pembangunan kompleks pergudangan dari pihak pengembang di sekitar Kampung Apung.

Karena pembangunan itu, daerah resapan air untuk irigasi sawah produktif milik warga dan saluran air menuju Kali Angke harus ditimbun.

Akibatnya, perkampungan warga digenangi air secara perlahan.

Lina menyebutkan, warga Kampung Apung memang mengalami kesulitan dalam fasilitas MCK, terutama bagi warga-warga yang kurang mampu.

Hanya ada satu kamar mandi umum yang ada di sekitar lokasi pemukiman mereka sehingga warga harus mengantre panjang setiap paginya.

Baca juga: Curhat Warga Kampung Apung yang Puluhan Tahun Tinggal di Atas Genangan Air...

Lina pun berharap agar presiden terpilih bisa menemukan solusi air bersih yang selama ini jadi masalah mereka.

"Pengen dicariin solusi air bersih, soalnya air kita kuning dan bau, PAM enggak bisa masuk, galian sama saja, kalau pendatang gatal-gatal kali ya, kita karena sudah biasa aja," ujar Lina.

Saat Kompas.com berkunjung ke mushala di tengah kampung, air yang keluar dari keran memang mengeluarkan bau tidak sedap.

Airnya sedikit kuning dan meninggalkan rasa sedikit lengket saat terkena kulit.

Lina juga berharap agar presiden  yang terpilih nantinya memperhatikan nasib kaum disabilitas yang ada di kampung tersebut.

Hal itu disampaikan Lina lantaran anaknya memiliki down syndrome. Ia mengeluh, beberapa bulan terakhir sulit meminta rujukan ke rumah sakit untuk terapi menggunakan BPJS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com