Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Air Banyak Terjadi di Jakarta Utara

Kompas.com - 27/04/2019, 13:07 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pemasok air di bagian barat Jakarta, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengalami pencurian air setiap tahunnya.

Direktur Operasional dan Teknik PT Palyja Wilmart Siburian mengatakan, pencurian air paling sering terjadi di Jakarta Utara.

"Paling banyak di Jakarta Utara, justru di daerah illegal settlements (permukiman ilegal)," kata Wilmart dalam journalist workshop PT Palyja, Yogyakarta, Jumat (26/4/2019).

Wilmart mencontohkan di Muara Baru, pipa Palyja dilubangi dan dipasangi pipa-pipa kecil. Pipa-pipa itu kemudian mengalirkan air ke rumah-rumah warga.

"Di Muara Baru dicolongin dari bawah," ujar Wilmart.

Baca juga: Palyja Belum Sepakat Hentikan Swastanisasi, Ini Langkah PAM Jaya

Sejak dua tahun terakhir, penanganan pencurian dilakukan Palyja dengan menggandeng Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.

Sambungan ilegal yang tertangkap, segera diputus dan pencurinya diusut polisi. Sepanjang 2018 saja, ada 2.070 sambungan ilegal yang ditangani.

"Tapi tetap saja mereka sama polisi enggak takut ya," ujar Wilmart.

Sayangnya, solusi penindakan ini tak menyelesaikan akar masalah warga di permukiman liar yang membuat sambungan ilegal.

Baca juga: PAM Jaya: Karyawan Palyja dan Aetra Akan Dipertahankan

Wilmart mengakui pihaknya memang tak bisa melayani mereka karena sambungan hanya bisa dibangun di permukiman legal yang membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).

"Penanganan sambungan ilegal tidak optimal dikarenakan belum adanya solusi mengenai penyambungan air bersih untuk illegal settlements," kata Wilmart.

Kendati demikian, Palyja tetap bekerja sama dengan polisi untuk menindak sambungan ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com