JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka, di lantai tiga Pasar Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara terdapat biskop rakyat Indiskop.
Indiskop belum beroperasi secara resmi. Namun, pada Jumat (3/5/2019) lalu, Indiskop menggelar uji coba penayangan film perdana.
Berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak muda hingga orang tua datang untuk menonton film dan merasakan fasilitas di bioskop independen tersebut.
Berikut 5 fakta tentang Indiskop.
Meski belum beroprasi secara resmi, namun selama bulan Ramadhan Indiskop memiliki program ngabuburit. Dengan membayar tiket Rp 10.000 masyarakat dapat menunggu waktu berbuka sambil menikmati film di Indiskop.
"Film yang diputar adalah film religi, selain itu juga film-film yang sesuai selera masyarakat, tapi mengandung nilai kebaikan," ujar Ketua Umum Perkumpulan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 Marcella Zalianthy.
Namun, saat beroprasi resmi nanti harga tiket akan dijual Rp 18.000 hingga Rp 20.000.
Baca juga: Cukup Bayar Rp 10.000, Yuk, Ngabuburit di Bioskop Rakyat Teluk Gong!
Marcella melanjutkan, Indiskop diperuntukkan sebagai ruang untuk memutarkan film Indonesia.
"Baik yang baru, maupun yang sudah lama kita putar ulang kembali. Intinya kami ingin masyarakat bisa menonton film Indonesia, dan suatu saat nanti juga menelurkan karya untuk dunia perfilman Indonesia," harap Marcella.
Pada uji coba Jumat lalu, Indiskop menayangkan film Keluarga Cemara.
Bioskop rakyat Indiskop memiliki dua studio masing-masing berkapasitas 126 kursi penonton, 6 speaker, 3 pendingin ruangan, dan 1 screen proyektor.
Diluar studio ada ruang cukup luas dengan kursi bertingkat 3, kursi panjang dari kayu berukuran 5 meter, dan juga meja berukuran 3 meter yang nyaman digunakan untuk diskusi.
Salah seorang pengunjung bernama Zidane (17) mengaku nyaman menonton di bioskop rakyat. Selain ruangan yang dingin, kursi di Indiskop lebih empuk ketimbang bioskop lainnya.
"Kursinya tebal dan empuk, saya rasa malah lebih nyaman nonton di sini ketimbang bioskop lain," akunya.
Baca juga: Pengalaman Warga Nonton di Bioskop Pasar Teluk Gong: Kedinginan, Harga Murah, dan Fasilitas Oke
Warga lain bernama Inka (19) mengatakan hal serupa. Buat dia, pendingin ruangan di Indiskop sama seperti di bioskop lainnya. Selain itu dengan harganya yang murah, Inka menyebut sangat pas dengan kantong anak muda seusianya.
"Sampai kedinginan saya, memang AC nya oke, dan sebagai bioskop rakyat ini worth it banget. Apalagi harganya yang murah dan terjangkau," tuturnya.
Bioskop rakyat Indiskop memiliki tiga konsep utama yang akan dijalankan kedepan yaitu edukasi sinema, ruang kreatif, dan kuliner nusantara.
Marcella Zalianthy menjelaskan, keberadaan Indiskop tidak hanya sebagai pemenuh kebutuhan menonton masyarakat. Namun dia mengatakan, bahwa Indiskop diharapkan jadi ruang masyarakat belajar mengenal proses produksi pembuatan film.
"Nantinya bisa menjadi tempat makan dan nongkrong kreatif, untuk masyarakat yang tertarik belajar tentang dunia perfilman akan ada diskusi dan workhsop di sini," sebutnya.
Lebih lanjut Marcella mengatakan gerai makanan yang akan dibuka di Indiskop juga merupakan makanan khas Indonesia.
Baca juga: Bioskop Rakyat Ditargetkan Dibangun di 3 Pasar Jakarta
Marcella Zalianthy mengatakan Indiskop akan dibuka dan beroperasi secara resmi setelah bulan Ramadhan. Nantinya, harga tiket pun akan berubah dan film yang diputar juga lebih beragam.
"Kita akan resmikan setelah bulan puasa, mungkin saat Hari Kebangkitan Nasional atau setelah pemilu," ungkapnya.
Harga tiket setelah resmi beroperasi yaitu Rp 18.000-20.000.
Segala informasi tentang bioskop rakyat Indiskop dapat dilihat di Instagram @indiskop.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.