Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Modus Baru Penyelundupan Narkotika Berupa Paket dari AS

Kompas.com - 10/05/2019, 10:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkap penyelundupan narkotika dari jaringan internasional ke Jakarta. Empat tersangka serta barang bukti berupa 28 kilogram narkotika asal Amerika Serikat (AS) diamankan dalam kasus ini.

Dari emapt orang tersebut, dua diantaranya merupakan warga negara asing (WNA) asal China bernama Cui Ming (29) dan Li Xiufen (22). Dua lainnya merupakan warga Indonesia (WNI) bernama Dasuki (42) dan Budi Supriyanto (52).

Kronologi

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pengungkapan kasus itu berawal dari informasi pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang menduga terdapat sejumlah paket narkoba yang dikirimkan dari AS.

Baca juga: 1 Lagi WNA Diamankan Terkait Penyelundupan Sabu-Sabu dari Amerika

Saat dilakukan pengecekan, terdapat enam kilogram narkoba jenis sabu-sabu yang dibungkus dalam 19 paket kopi.

Setelah dipastikan bahwa paket itu adalah sabu-sabu, polisi melakukan pembuntutan terhadap pengiriman paket tersebut yang ditujukan ke kantor pos Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.

Pada 11 April 2019, polisi mengamankan Cui Ming yang hendak mengambil paket narkoba tersebut.

Berdasarkan petunjuk Cui Ming, polisi melakukan penangkapan terhadap Dasuki (42) dan Budi Supriyanto (52) yang merupakan kurir dari pembeli sabu-sabu tersebut di sebuah hotel di Tamansari, Jakarta Barat.

Setelah pengungkapan yang pertama tersebut, diketahui bakal ada pengiriman kedua.

"(Pada) 30 April 2019 pada penangkapan kedua menyita 10 kilogram sabu-sabu," ujar Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat Kamis kemarin.

Penangkapan berlokasi di kantor perusahaan ekspedisi Fedex di Tebet, Jakarta Selatan. Di sini, polisi mengaman Li Xiufen yang akan mengambil paket tersebut.

Peran WNA asal China

Hengky mengatakan, bandar utama yang memasok narkoba jenis sabu-sabu asal AS itu berada di China. Karena itu mereka mengirimkan dua orang utusan langsung ke Indonesia yang kini sudah ditetapkan tersangka.

"Jadi ini mastermind-nya itu dari China yang mengatur ini, dan sedang kami dalami. Yang jelas ada dua orang asing yang khusus datang ke Indonesia untuk memastikan barang ini sudah tiba," kata dia.

Ia memaparkan bahwa ini di luar kebiasaan yang di lakukan bandar-bandar sebelumnya. Biasanya mereka langsung mengirimkan narkoba melalui kurir dan resiko ditanggung pemesan.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz mengatakan, kedua warga China itu diarahkan langsung oleh bandar yang berada di China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com