JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kampung Bandan, Jakarta Utara, yang rumahnya terbakar Sabtu (11/5/2019) lalu, tampak kembali ke bekas rumah mereka untuk melakukan pembersihan dan mengais sisa barang atau dokumen yang masih bisa diselamatkan pada Senin siang ini.
Pada sekitar pukul 12.00 WIB, sejumlah warga, mayoritas pria, membersihkan bekas bangunan rumah milik mereka dari puing-puing serta mengumpulkan besi tua untuk dijual.
Sutrisno (29), salah seorang warga, menyatakan, ia mencari besi bekas reruntuhan di rumahnya untuk dijual.
Baca juga: Cerita Korban Kebakaran Kampung Bandan Berdesakan di Gang Sempit Saat Selamatkan Diri
"Cari-cari besi bekas material rumah saya, ya rencananya nanti dikumpulin terus dijual. Alhamdulilah dapat beberapa," ungkapnya.
Warga lain, Diding (38), kembali ke lokasi rumahnya hanya untuk melihat situasi. Ia mengatakan barang di dalam rumahnya sebagian besar ludes terbakar.
"Saya hanya bawa beberapa pakaian, surat-surat penting dan sepeda motor, sementara barang lainnya ludes terbakar," kata Diding.
Saat dijumpai Kompas.com, Diding sedang berada di sekitar bangunan mushala yang terbakar dengan beberapa warga lainnya.
"Ya main ke sini sekalian mengingat kenangan-kenangan yang ada di sini. Sekarang semua sudah ludes, saya hanya berharap pemerintah bisa kasih bantuan dalam proses pembangunan rumah nantinya," harap dia.
Harapan serupa disampaikan Reno (37) yang membuat tenda kecil di sekitar puing rumahnya untuk beristirahat bersama ayahnya Madi (73). Dia berharap, pemerintah setidaknya membangunkan rumah semi permanen untuk warga.
Baca juga: Anies Minta Korban Kebakaran Kampung Bandan Tak Khawatirkan Dokumen yang Terbakar
"Rumah semi permanen enggak apa-apa yang penting ada dulu. Karena kasian warga kalau tidur di tenda terus. Apalagi seperti saya kedua orang tua sudah berumur, ibu saya bahkan di evakuasi ke Rusun Marunda karena sakit stroke," kata dia.
Di siang hari Reno memilih berada di sekitar puing-puing rumahnya untuk berjaga-jaga.
"Kalau sore baru saya sama Bapak kembali ke tenda, siang begini kami di sini saja. Takutnya ada yang menggeser patok batas rumah. Ya memastikan saja bahwa wilayah rumah kami lebar dan panjangnya tetap sesuai sama seperti sebelum terbakar," kata dia.
Akibat kebakaran tersebut sebanyak 3.500 warga dari 400 KK harus mengungsi.
Hingga kini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.