Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang: Dulu di Jatibaru Rp 200.000, Setelah di Skybridge Bisa Rp 2 Juta Per Hari

Kompas.com - 29/05/2019, 20:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang yang menempati kios di jembatan penyeberangan multiguna (skybridge) Tanah Abang meraup omzet besar-besaran jelang Lebaran tahun ini.

Mereka berhasil mendapatkan penghasilan kotor berkali-kali lipat banyaknya ketimbang Lebaran tahun lalu, atau saat mereka masih berjualan di trotoar Jalan Jatibaru Raya.

Salah satunya ialah Azima, pedagang baju anak-anak di skybridge Tanah Abang.

Ia mengatakan, penghasilannya musim Lebaran tahun ini meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu saat masih berjualan di Jatibaru.

"Kalau dulu itu sehari palingan dapat Rp 5 juta sehari. Itu biasanya lagi puncak-puncaknya mau Lebaran kayak sekarang. Kalau di sini (skybridge) bisa sampai Rp 8 juta lebih, sehari," ujar Azima saat ditemui di kiosnya, Rabu (28/5/2019) siang atau 7 hari menjelang Lebaran.

Baca juga: Trotoar Pasar Tanah Abang Dipakai untuk Parkir

Menurut dia, itu baru penghasilan kotor. Jika dihitung pendapatan bersihnya, ia mengaku bisa meraup omzet lebih dari lima kali lipat ketimbang tahun lalu.

"Yah, dulu mah kecil, cuma Rp 100.000, Rp 200.000 sehari. Pas-pasanlah buat hidup, makan, dan lain-lain. Kalau sekarang, misalnya sehari Rp juta kayak kemarin, bersihnya bisa Rp 1 jutaan. Kalau lagi agak ramai lagi bisa Rp 2 juta," tutur Azima.

Senada dengan Azima, Bob yang berjualan busana muslim juga mengatakan bahwa keuntungannya meningkat tajam sejak diberi lapak berdagang di skybridge Tanah Abang.

Ia pun mengaku sangat puas akan pendapatan yang ia terima pada musim Lebaran perdana ia berdagang di tempat ini.

"Namanya Lebaran sebenarnya di bawah atau di atas sama-sama ramai. Kalau di atas orang-orang ngelihatnya mungkin lebih nyaman lihat-lihat. Lebih lega juga kalau bawa belanjaan enggak usah desak-desakan. Ngelihat pendapatan, sih, saya lumayan melongo pas awal-awal dapat," tutur Bob.

"Belum dihitung rapi semua, sih. Kalau dihitung kasar saja setiap hari dapatlah Rp 1 jutaan bersih, itu kira-kira dari seminggu-dua minggu lalu. Makin ke sini makin banyak," kata dia lagi.

"Kalau di Jatibaru, zaman masih di tenda itu dulu ya Rp 400.000-500.000 lah. Kira-kira segitu. Kalau kotornya, sekarang paling Rp 7 juta. Pas di Jatibaru, Rp 4 jutalah," kata dia lagi.

Bebas razia

Salah satu penyebab meningkatnya omzet para pedagang di skybridge yakni keleluasaan berdagang. Di tempat ini, mereka terhindar dari ganasnya cuaca.

"Jauh lebih enak di sinilah, mas-nya boleh tanya ke semua pedagang. Ya, di sini kita enggak kena panas, bisa tidur, rapiin barang juga enak," kata Fadli, pedagang kerudung.

Baca juga: H-7 Lebaran, Pedagang di Skybridge Tanah Abang Obral Dagangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com