Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesedihan Ikut Dirasakan Yazid, Penggali Makam Ibu Ani di TMP Kalibata

Kompas.com - 01/06/2019, 23:12 WIB
Walda Marison,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangan dan kakinya terlihat kotor karena lumpur. Kaus loreng ala TNI yang dia pakai pun banyak dilumuri tanah.

Pantas saja dia berpenampilan seperti itu. Ternyata dia beserta teman-temannya tengah sibuk menggali makam untuk Ani Yudhoyono, istri Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019).

Dia bernama Yazid Ansori (36), penggali kubur di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Baca juga: Megawati Kirim Karangan Bunga Duka Cita untuk Ani Yudhoyono

Sejak pukul 14.00, dia masih berkutat dengan cangkulnya sambil menggali tumpukan tanah untuk makam Ibu Ani.

Dengan topi hitam di kepala, dia bertarung dengan teriknya sinar matahari saat menggali liang kubur.

Liang seluas 1x2 meter di Blok M 129 itu memang sudah tergali cukup dalam.

Baca juga: Setelah Upacara Militer di Lanud Halim, Jenazah Ani Yudhoyono Dibawa ke Cikeas

Awalnya, dia tidak tahu jika kuburan yang digalinya tersebut untuk tempat peristirahatan terakhir Ibu Ani.

Belakangan dia baru mengetahuinya dari pemberitaan yang ramai di media. 

Ia langsung terkenang pertemuannya beberapa kali dengan Ibu Ani di TMP Kalibata

Baca juga: Jenazah Ani Yudhoyono Akan Tiba Pukul 22.00 WIB di Halim Perdanakusuma

"Berhadapan langsung belum pernah, tetapi melihat dari jauh saat dia berkegiatan di Taman Makam Pahlawan," ujar Yazid saat ditemui di depan makam Ibu Ani di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu.

"Yang saya tahu sosoknya baik, pengertian, dan bermasyarakat. Orangnya peduli ke bawah," ucapnya seraya terus mencangkul makam. 

Meskipun tidak ada hubungan darah, Yazid turut merasakan kesedihan atas kepergian Ibu Ani. 

Baca juga: Ini Pengalihan Lalu Lintas Saat Pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata

Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono disemayamkan di KBRI Singapura, Sabtu sore (1/6/2019). (Kompas.com/Ericssen) Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono disemayamkan di KBRI Singapura, Sabtu sore (1/6/2019). (Kompas.com/Ericssen)
"Rasa sedih yang kami rasakan. Satu satu pemimpin kita telah mendahului, itu yang saya rasakan," ujar Yazid yang telah bekerja sebagai penggali kubur TMP Kalibata sejak 2003 tersebut. 

Ia ikut memanjatkan doa kepada Ibu Ani agar arwahnya bisa diterima di sisi Allah SWT. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya.

Adapun, Ani tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat.

Baca juga: Jenazah Ani Yudhoyono Akan Tiba Pukul 22.00 WIB di Halim Perdanakusuma

Jenazah Ibu Ani akan disemayamkan di rumah duka di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu malam. Setelah itu, jenazah akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019) siang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com