Tiap Lebaran, Sugianto mengaku dirinya tak pernah ikut berkumpul bersama keluarga di Dieng.
Ia tak menampik jika penghasilan yang ia dapat bisa dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
Baca juga: Mudik Lebaran, Penumpang Datang 5 Jam Lebih Awal di Stasiun Pasar Senen
Biasanya dalam sehari ia dapat menghasilkan uang sebesar Rp 150.000 per hari, kini ketika lebaran bisa mendapatkan sebanyak Rp 300.000 per hari.
"Tidak pernah namanya juga kerja begini, yang penting bisa buat anak sekolah sama beli baju Lebaran keluarga di kampung," ucapnya.
Hal yang sama dialami Surdianto, porter Stasiun Senen lainnya.
Ia mengaku terpaksa harus menunda mudiknya terlebih dahulu karena masih bekerja sama lebaran mendatang.
Untuk melepas rindunya, Surdianto biasanya video call istri dan anaknya di Tegal.
Ia juga belum memastikan kapan dirinya dapat pulang kampung bertemu keluarganya.
"Belum tahu sih mbak, palingan bulan depan sampai arus mudik selesai. Kalau saya kangen sih biasanya video call atau telepon cerita keadaan di sini," ucapnya.
Surdianto mengatakan, menjadi seoranh porter bukanlah tugas yang gampang apalagi dibulan puasa.
Baca juga: Cerita Warga soal Kegiatan di Padepokan Winardi yang Mengaku Imam Mahdi
Sebab ia harus menahan lelah naik turun tangga sambil mengangkat beban yang berat.
"Capek sih apalagi kalau lagi bulan puasa terus cuacanya panas pasti kerasa banget. Tapi ya kita mah kuat-kuatin aja sih kalau capek ya istirahat bentar," ucapnya.
Ia mengatakan, tak ada patokan tarif yang diberikan bagi penumpang yang ia tolong.
"Bebas mereka mau kasih berapa, saya terima. Tapi memang kadang ada yang kasih Rp 20.000 ada juga Rp 30.000. Ya lumayan lah kalau buat makan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.