Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Bekasi: Kami Harapkan Pendatang yang Punya "Skill"

Kompas.com - 10/06/2019, 20:43 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Kota Bekasi terbuka dan menerima pendatang baru pasca-Lebaran 2019.

Tri mengatakan, pihaknya tidak akan menghalangi masyarakat di luar Kota Bekasi yang ingin mengadu nasib di Kota Bekasi asalkan warga baru yang datang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memajukan Kota Bekasi.

"Saya kira Kota Bekasi kota yang heterogen kota yang terbuka, jadi kami tidak pernah menghalangi warga masyarakat yang datang ke Kota Bekasi, tetapi kita berharap bahwa yang datang itu memiliki kemampuan memiliki skill," kata Tri usai apel pagi di Plaza Kantor Pemkot Bekasi, Senin (10/6/2019).

Baca juga: Pendatang Baru di DKI Jakarta Bisa Lapor ke Kelurahan

Menurut dia, Kota Bekasi membutuhkan individu yang bisa memberikan kontribusi untuk membangun Kota Bekasi agar lebih maju.

Kendati demikian, Tri mengimbau kepada pendatang baru agar mematuhi aturan yang berlaku seperti melapor kepada RT dan RW serta memiliki tujuan yang jelas mengenai kedatangannya di Kota Bekasi.

"Mereka yang penting datang sesuai ketentuan lapor RT, RW yang 24 jam ya," ujar Tri.

Baca juga: Dukcapil DKI: Pendatang Terbanyak dari Jawa Tengah

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi Taufiq Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya akan melaksanakan operasi yustisi dengan mengerahkan petugas-petugasnya di tiap kelurahan.

"Kita akan lakukan pengecekan kelengkapan kependudukanya, seperti KTP, SKPWNI-nya (surat keterangan pindah). Jika lengkap membawa minimal 2 dokumen tersebut maka dilaksanakan proses pelayanan kependudukan di Kota Bekasi," ujar Taufiq.

Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada pendatang baru agar membawa surat keterangan pindah dari daerah asalnya masing-masing saat berada di Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com