Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak Pedagang di Skybridge Tanah Abang Masih Banyak yang Tutup

Kompas.com - 11/06/2019, 17:14 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat masih banyak yang tutup pada Selasa (11/6/2019), atau 6 hari setelah Lebaran.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada pukul 13.10 WIB, sejumlah lapak atau los pedagang terkunci rapat.

Los dagangan ini ditutupi dengan pintu berwarna krem yang berbentuk setengah lingkaran dan digembok pada bagian bawahnya.

Dalam satu deret, hanya satu atau dua lapak pedagang yang buka.

Baca juga: Ketika Warga Pilih Beli Baju Lebaran di Trotoar Jatibaru Ketimbang Skybridge Tanah Abang...

Tak hanya itu, pengunjung di skybridge pun belum banyak yang berlalu lalang atau menghampiri lapak pedagang.

Salah satu pedagang, Desiana (42), mengatakan, banyak lapak pedagang yang tutup karena pemiliknya masih mudik atau pulang kampung untuk merayakan Lebaran.

Menurut dia, biasanya lapak pedagang banyak dibuka pada H+7 hari kerja.

"Biasanya itu H+7 setelah hari kerja dimulai baru pedagang pada buka semuanya. Kalau begini banyak yang masih di kampung," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2019).

Desiana membuka kembali dagangannya sejak Senin (10/6/2019) karena tidak mudik.

"Saya kan orang Makassar, tiket mahal jadi tahun ini enggak pulang. Makanya saya sudah jualan lagi dari kemarin," ucap dia.

Baca juga: Sebagian Pedagang Skybridge Tanah Abang Kangen Jualan di Jatibaru

Pedagang lainnya, Mahrul (36), juga sudah membuka lapaknya. Ia membuka lapak sejak Minggu (9/6/2019).

Meski demikian, karena masih sepi pengunjung, pendapatan Mahrul juga cenderung sedikit dibandingkan saat Ramadhan.

"Buka duluan tetapi pendapatan sedikit kalau memang dibandingkan bulan puasa. Ibaratnya bulan puasa saya dapat sehari bersihnya Rp 700.000, ini hanya Rp 300.000 saja," ujar pedagang pakaian wanita ini.

Mahrul telah membuka lapak karena ia warga asli Jakarta yang tidak pulang kampung saat Lebaran.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com