BEKASI, KOMPAS.com - Seorang remaja bernama Putra (18) tewas usai dibakar sekelompok pemuda di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu (5/6/2019) pukul 03.30 WIB.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana mengatakan, kejadian bermula saat korban bersama ketujuh temannya bertemu dengan kelompok pelaku di TKP. Ejekan dari rekan korban membuat kelompok pelaku marah dan mengejar rombongan korban.
Seluruh teman korban berhasil melarikan diri, hanya saja korban justru turun dari sepeda motor seorang diri dan menantang kelompok pelaku. Para pelaku pun mengejar korban dan memukulinya.
Baca juga: Berawal Saling Ledek, Remaja Tewas Dibakar Kelompok Pemuda di Bekasi
"Saat itu korban lari masuk ke dalam warung namun di kejar para pelaku dan korban di seret keluar dan kembali di pukuli hingga terjatuh," kata Eka di Mapolres Metro Bekasi Kota, Rabu (12/6/2019).
Salah seorang pelaku berinisial R mengambil botol bensin dari warung dan menyiramnya ke tubuh korban serta menyulutnya dengan api. Tubuh korban terbakar, sedangkan para pelaku kabur.
Korban pun ditolong warga untuk padamkan api. Lalu korban dilarikan ke rumah sakit dan dua hari kemudian korban meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Kini sudah lima dari delapan pelaku yang diamankan di Mapolsek Jatiasih. Kelima pelaku itu yakni RAS (17), Nurhamza Sutarna (24), TG (15), Angga Priyanto (22), dan Manarul Hidayah (21).
Baca juga: Kronologi Tewasnya Remaja di Bekasi karena Dibakar
60 persen tubuh korban alami luka bakar
Eka mengatakan, korban mengalami luka bakar di bagian kepala dan badan. Saat kejadian, api membakar tubuh korban selama 30 detik sebelum dipadamkan warga.
"Pelaku menyiramkan bensin ke kepala dan badan korban yang selanjutnya di sulut menggunakan korek api sehingga sebagian badan dan kepala korban mengalami luka bakar sekitar 60 persen," ujar Eka.
Korban pun awalnya dirawat di rumah sakit terdekat. Namun karena luka bakar hampir di seluruh tubuh, korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Korban meninggal dunia setelah dua hari dirawat.
Keluarga harap pelaku dihukum berat
Tri Ambarwati (45) ibu dari korban berharap para pelaku yang membakar anaknya hingga tewas bisa dihukum seberat-beratnya.
"Ya harusnya bisa kayak gitu (hukuman mati), hukumannya harus setimpal karena anak saya hilang nyawa," ujar Tri.
Tri juga berharap sisa pelaku yang masih buron bisa segera ditangkap pihak kepolisian dan langsung diberi hukuman setimpal.
Baca juga: Polisi Akui Kesulitan Buru Buron Pembakar Remaja di Bekasi
Polisi sulit buru pelaku
Kapolsek Jatiasih Kompol Illi Anas mengatakan, pihaknya mengaku kesulitan memburu para pelaku. Hal itu karena minimnya saksi dan warga di sekitar TKP yang bungkam.
"Warga di TKP pada enggak tahu pada bungkam semua. Sulit juga, kita awalnya sempat pesimis juga bisa ketemu pelakunya. Tapi alhamdulillah ini sudsh dapat lima," ujar Illi.
Kendati demikian, polisi sudah mengantongi identitas seluruh sisa pelaku yang masih buron berdasarkan petunjuk dari para pelaku yang sudah diamankan duluan. Pelaku yang buron kini masih dalam pengejaran polisi.
Seorang pelaku serahkan diri diantar Orangtuanya
Satu pelaku yang bernama Dagol alias Manarul Hidayah (21) menyerahkan diri ke Mapolsek Jatiasih dengan diantar orang tuanya pada Kamis (13/6/2019) siang.
Illi menjelaskan pihaknya sempat kesulitan menangkap pelaku buron disebabkan keluarga pelaku yang tidak kooperatif.
"Awalnya orang tuanya itu enggak mau nyerahin anaknya. Tapi kita kasih pilihan mau nyerahin diri atau kita yang tangkap sendiri. Kita pasti bisa temukan anaknya, ya mungkin orang tuanya mikir jadinya nyerahin anaknya," ujar Illi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.