JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tenggelam di sisi timur perairan Ancol, tepatnya di Pantai Dock PT Ekanuri Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (16/6/2019) lalu. Satu orang ditemukan tewas dan satu lagi masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Hendra Sudirman, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta, membenarkan adanya kejadian yang menimpa AR (13) dan AK (14) tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap AK yang belum ditemukan.
Baca juga: Cari Jenazah Anak yang Tenggelam di Ancol, Tim SAR Terjunkan Penyelam
Berikut 4 fakta terkait kejadian tersebut:
Andika, salah seorang rekan korban yang ikut berenang di lokasi tersebut mengatakan, kejadian itu berawal dari niat mereka mencari kerang.
"Ramai-ramai sih awalnya, ada 30-an orang. Idenya nyari kerang. Buat makan bareng-bareng, buat pesta gitu," kata remaja yang biasa di panggil Juju itu kepada wartawan di sekitar lokasi Senin kemarin.
Sekitar pukul 13.00 WIB pada hari Minggu itu, mereka berjalan bersama-sama dari daerah Sunter Agung menuju lokasi pantai. Biasanya, kata dia, mereka berenang di dekat PLTU Tanjung Priuk. Namun salah satu dari mereka mengajak ke lokasi pantai yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.
"Kemarin itu angin kencang juga kayak gini, cuma ombaknya lebih gede," kata dia.
Saat berenang, tiga diantara mereka memisahkan diri, mengarah ke tengah laut. Tiga orang itu adalah AR, AK dan seorang teman yang berusia lebih tua.
Tiba-tiba ombak besar menghantam dan menenggelamkan mereka bertiga. Saat itu teman mereka yang lebih tua itu memegangi AR sementara AK berusaha bergantung.
Baca juga: Ini Kendala Tim SAR Cari Remaja yang Tenggelam di Ancol
Saat berusaha ke tepi pantai, AK terlepas dan hanyut, sementara AR berhasil dipinggirkan.
Mereka lalu berusaha meminta bantuan ke warga sekitar. Jenazah AR dilarikan ke RS Koja, Jakarta Utara.
Keluarga korban tenggelam menaburkan bunga di bibir Pantai Ancol pada Senin siang. Mereka datang ke lokasi setelah memakamkan jenazah AR (13).
"Naburin kembang aja, temannya AR kan yang satu belum ditemuin ya semoga cepat balik, biar ketemu jasatnya," kata Cindy, bibi dari AR.
Ia mengatakan sebelum kejadian, AR tidak minta izin untuk pergi mencari kerang di lokasi tersebut
"Enggak (izin) kemarin, kan lagi liburan. Orangtuanya pada pergi. Dia emang suka gak mau ikut jadi dia pergi sama teman-temannya sendiri," kata Cindy.
On Scene Commander (OSC) Tim SAR gabungan dari kantor Pencaran dan Pertolongan Jakarta, Rizky Dwianto mengatakan, lokasi kejadian yang berada di laut lepas menyulitkan mereka melakukan pencarian.
"Untuk kendala itu karena memang ini di laut lepas sehingga medan pencarian juga cukup luas," ujarnya
Jenazah korban yang belum timbul kepermukaan juga disebutkan Rizky sebagai kendala yang mereka hadapi
Mereka memperkirakan korban akan muncul ke permukaan setelah 24 jam tenggelam. Namun hingga pukul 17.00 WIB kemarin, atau sekitar 24 jam setelah kejadian, jenazah AK masih belum terlihat.
Rizky menyebutkan di hari kedua pencarian, ada 75 anggota tim SAR gabungan yang melakukan pencarian sejak pukul 08.00 WIB.
"Kekuatan lima satuan personel dari Basarnas, TNI AL, KPLP, Pemadam Kebakaran, serta relawan rescue dan juga Satpol PP Jakarta Utara," kata dia.
Sebanyak 75 orang itu terbagi atas dua tim. Tim pertama melakukan penyisiran di perairan maupun daratan dengan batas kawasan PLTU Tanjung Priok hingga Pantai Marina Ancol.
Jarak yang ditentukan untuk pencarian di titik itu sejauh 5 nautica mile atau 9,26 kilometer.
Tim kedua melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian korban tenggelam.
"Untuk penyelam dari teman-teman KPLP berjumlah 10 orang," ucap Rizky
Dua unit perahu karet, satu unit rigid inflatable boat (RIB) dan bantuan dari KRI Kobra dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.