Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Persiapan Asian Games Berdampak Ekonomi Lebih Besar daripada Pelaksanaannya

Kompas.com - 01/07/2019, 20:04 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tahap penyelenggaran Asian Games 2018 lalu memang memberi dampak ekonomi yang lebih rendah dibandingkan tahap persiapannya. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta masih berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional.

"Saat persiapan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games tahun 2017 dampak ekonomi lebih besar dibandingkan 2018," ungkap Anies dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019).

Anies menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Hanura mengenai penurunan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2018 dibandingkan 2017. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta 6,22 persen. Persiapan gelaran Asian Games dan Para Games turut andil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Ibu Kota di tahun ini.

Baca juga: Setelah Tax Amnesty, Pemindahan Ibu Kota Diyakini Akan Jadi Legacy Jokowi Selanjutnya

Sementara di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Jakarta turun menjadi 6,18 persen.

"Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada tahun 2018 sebesar 6,17 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen," papar Anies.

Sementara itu, Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Faisal Syafruddin mengatakan, pada 2017 pendapatan DKI bisa melampaui target karena adanya program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Baca juga: Anies Yakin Penertiban Reklame Dapat Tingkatkan Pendapatan Daerah

"Tahun 2017 kan ada program tax amnesty. Hal itu luar biasa, kita dapat penerimaan hampir Rp 2 triliun dari situ," kata Faisal.

Program tax amnesty tak berlanjut di 2018. Itu membuat pendapatan DKI Jakarta tak setinggi 2017.

"Tapi kalau dikurangi pendapatan dari tax amnesty, pendapatan kita di tahun 2018 sebenarnya lebih besar kok dari 2017," ujarnya.

Baca juga: Fraksi Hanura DPRD Soroti Turunnya Pendapatan DKI Jakarta

Sebelumnya, Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Jakarta menyoroti turunnya pendapatan DKI Jakarta tahun 2018. Hanura menyayangkan pendapatan yang diterima DKI tahun 2018 turun jumlahnya.

"Mengapa pendapatan daerah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 mengalami penurunan yang sangat signifikan apabila dibandingkan dengan pendapatan daerah DKI Jakarta pada tahun 2017," kata Syarifuddin saat membacakan pandangan Fraksi Hanura, Rabu (26/6/2019).

Menurut Hanura, pendapatan daerah pada 2018 hanya terealisasi Rp 61,24 triliun dari target Rp 65,81 triliun. DKI Jakarta hanya mencapai target 93 persen.

Catatan redaksi:
Judul berita ini dikoreksi untuk menyesuaikan fakta dalam pidato yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com